Kabupaten Cilacap – Desa Patimuan turut mengikuti agenda Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto dalam kunjungan kerja ke Desa Doplang, Kecamatan Adipala, dalam memasang 1 juta patok tanda batas yang tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri). Kegiatan pematokan dilakukan di tanah warga yang berada di sekitar Balai Desa Patimuan, dan dihadiri oleh Sekretaris Camat Patimuan Robwanto, Kepala Desa (Kades) Patimuan Muttaqin, S.Pd.I, Babinsa, Danramil 12 Kedungreja, Ketua RW se-Desa Patimuan, serta warga yang mengajukan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Jumat (3/2/2023).
Dalam kesempatan ini, hadir pula Kepala Dusun (Kadus) Nusawuluh, Desa Patimuan, Mika Larasmana, turut hadir dalam agenda pasang patok batas tanah. “Pasang patok batas tanah sangat penting untuk kepentingan masyarakat. Karena banyaknya permasalahan yang terjadi di sini perihal tanah, maka kami sangat berterima kasih kepada Menteri ATR/BPN bapak Hadi Tjahjanto dalam program pasang 1 juta patok batas tanah yang dilakukan secara serentak, dan tentunya berkala,” ujar Kadus Mika Larasmana.
Menambahkan, Mika Larasmana menyebutkan, langkah Menteri ATR/BPR sudah tepat, agar permasalahan batas tanah terselesaikan. “Saya mendukung apa yang dilakukan pak Menteri ATR/BPN terkait pemasangan patok batas tanah, hal ini merupakan langkah agar tidak terjadi konflik dikemudian hari mengenai batas tanah, sehingga masyarakat tidak lagi merasa was-was akan hak tanahnya,” imbuh Mika Larasmana, yang juga anggota Komunitas Juang Cilacap.
Selama ini, sengketa tanah masih terjadi di masyarakat, konflik tersebut muncul akibat singgungan antara batas tanah yang dimiliki masyarakat, sehingga dalam hal ini, Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto mencanangkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) di seluruh wilayah Indonesia, agar permasalahan batas tanah terselesaikan dan tidak ada lagi para mafia tanah yang merugikan masyarakat.
Koresponden : Arsend