Jakarta – Semarak HUT ke-49 PDI Perjuangan pada dasarnya menjadi pemantik semangat bagi kader Partai untuk senantiasa memberikan kontribusi sekaligus dedikasi maksimal kepada rakyat, utamanya wong cilik. Bertemakan “Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya”, momentum tersebut juga merefleksikan terhadap segala khazanah culture dan nature yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk dioptimalkan dalam rangka menciptakan kesejahteraan sosial.
Salah satu konfigurasi dari khazanah nature yang dimeriahkan dalam HUT ke-49 PDI Perjuangan ini adalah melalui lomba-lomba masak menu pendamping beras. Bagaimanapun juga, kekayaan alam di Indonesia banyak yang belum dilirik karena pengaruh komoditas konvensional. Menu pendamping beras seperti ubi dan talas yang sebenarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat masyarakat belum mendapatkan perhatian lebih untuk dikembangkan secara inklusif.

Realitas tersebut pada dasarnya adalah sebuah dinamika yang harus dihadapi bersama-sama serta menjadi tantangan kolektif bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, maka DPP PDI Perjuangan mengadakan lomba masak menu pendamping beras sebagai upaya untuk menstimulasi munculnya produk berbahan dasar ubi, talas, kimpul, dsb sehingga mampu menjadi sumber nutrisi bagi masyarakat. Bahkan, hal ini juga dimungkinkan nantinya dapat menjadi sumber kemandirian ekonomi yang mampu bersaing di lingkup internasional.
Lomba kuliner yang diinisiasi oleh PDI Perjuangan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Terdapat dua katagori rekor nasional yang dipecahkan melalui rangkaian semarak HUT Ke-49 PDI Perjuangan tersebut, yakni lomba masak menu pendamping beras dengan peserta terbanyak yakni 1.142. Kedua adalah menciptakan buku varian menu pendamping beras terbanyak.
“Rekornya ini dahsyat sekali. Pertama, lomba masak menu pendamping beras secara serentak dengan peserta terbanyak 1.142 peserta, bukan main. Kemudian buku varian menu pendamping beras terbanyak. Dua rekor yang dahsyat sekali,” kata pendiri MURI, Jaya Suprana ketika menyerahkan penghargaan itu dalam pelaksanaan HUT Ke-49 PDI Perjuangan di Kantor DPP Partai, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat.
Dari sisi konstelasi politik, MURI juga ke depan berencana untuk memberikan penghargaan kepada Ketua DPP Partai yang saat ini menjadi Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani. Bagi MURI, kepemimpinan strategis dari sosok yang akrab disapa Mbak Puan Maharani tersebut adalah kali pertamanya ujung tombak lembaga legislatif pusat dipimpin oleh emansipator politik.
“Pemegang rekor dunia sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sebelumnya belum ada dan rekor itu akan abadi sampai akhir zaman,” jelas Jaya Supratna.
Mbak Puan Maharani mengucapkan terima kasih atas rekor yang diberikan MURI kepada Partai dalam HUT Ke-49 PDI Perjuangan tersebut. Menurutnya, rekor tersebut dapat terpecahkan oleh Partai karena adanya semangat juang yang tinggi dari setiap kader. Di sisi lain, dirinya-pun mengungkapkan bahwasanya setiap kader memang ditugaskan untuk senantiasa turun ke bawah mendengar aspirasi masyarakat serta melakukan sebuah inovasi yang berorientasi produktif.
“Dalam hari ulang tahun ke-49 ini, semua masyarakat mengetahui, selain beras, ada lagi menu makanan dan pendamping beras lainnya. Sama-sama bergizi, bisa diolah, enak, dan tentu saja bermanfaat,” ungkapnya.
Terkait dengan rencana MURI yang akan memberikan penghargaan secara personal, Mbak Puan Maharani mengungkapkan rasa terima kasihnya sekaligus memberikan apresiasi.
“Tentu saja ini suatu penghomatan dan penghargaan bagi saya bahwa tidak mudah untuk mencapai tersebut, tetapi ternyata rekor MURI Indonesia sudah bisa menyatakan bahwa hal tersebut benar jikalau tidak ada yang menyanggah,” pungkasnya.
Tim Editor