Hj. Endrianingsih Yunita Dampingi Program Ketahanan Pangan di Desa Banyuadem

0

Kabupaten Magelang – Kunjungan kader PDI Perjuangan di Desa Banyuadem Kecamatan Srumbung, kali ini mendapat hal yang baru dan berbeda. Desa Banyuadem merupakan salah satu desa penghasil salak pondoh lumut terbesar di Kab. Magelang, Jawa Tengah. Sampai dengan saat ini, salak lumut masih menjadi komoditas unggulan pada sektor pertanian di Desa Banyuadem. Mengingat warga Desa Banyuadem mayoritas bermata pencaharian sebagai petani salak jenis pondoh Lumut, Madu, Singkong, serta komoditas lain seperti kelapa jenis Genjah Dalam dan Pisang Raja Bulu.

Desa dengan suasana perkebunan ini dihuni penduduk sebanyak 2.401 jiwa dengan 738 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 8 dusun. Para Kader PDI Perjuangan yang berdomisili di desa tersebut berprofesi sebagai petani salak lumut, serta menjadikan salak pondoh lumut sebagai komoditas unggulan sampai dengan saat ini.

Kepala Desa Banyuadem, Supriyadi mengatakan, perkebunan di desa ini tidak hanya salak lumut saja, melainkan lebih ke tumpang sari. Selain itu, ada juga ketela pohon, jagung ,serta perkebunan pisang untuk menunjang Program Ketahanan

“Desa Banyuadem merupakan desa yang memiliki potensi baik, khususnya di bidang perkebunan. Di desa Banyuadem memiliki hasil perkebunan dan tinggal pengemasanya. Saya berharap, Desa Banyuadem nantinya menjadi Desa Agrowisata yang menjual produk, serta menjadi desa edukasi wisata dalam hal perkebunan, salak, ketela pohon dan pisang. Desa ini tinggal membuat payung hukum yang kemudian diajukan dan mendapat pengesahan SK Bupati terkait desa Agrowisata,” tutur Hj. Endrianingsih.

Hj. Endrianingsih menambahkan, Kader PAC PDI Perjuangan Kecamatan Srumbung ,Srikandi Partai, serta pengurus Ranting di Desa Banyuadem sangat inovatif dalam mengolah perkebunan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil tanaman Ketela dan Pisang yang baru tiga minggu sudah setinggi orang dewasa. Selain itu, tanaman ketela pohon dan gula jawa dari perkebunan kelapa yang juga diolah Kader PAC PDI Perjuangan Srumbung.

“Satu-satunya komoditas yang tahan terhadap dampak Pandemi Covid-19 adalah gula jawa. Terbukti permintan gula jawa di desa tersebut mencapai 300 kg setiap hari,” ungkap Bambang, salah satu Kader PAC PDI Perjuangan Srumbung.

Sementara itu, Hj. Endrianingsih menutup, “dengan adanya potensi di Desa Banyuadem dan sekitarnya, tentunya dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat. Komoditas atau potensi di Desa ini harus terus dikembangkan,” tutupnya.

Koresponden : Danang