Kota Semarang – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Mochamad Herviano menyoroti mahalnya harga tiket pesawat saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan, Kamis (22/05/2025).
Ia tetap memberi apresiasi kepada Kemenhub yang sudah berusaha mengatur regulasi teknis layanan penerbangan. Akan tetapi, PR di bawah yang belum teratasi adalah mahalnya harga tiket pesawat, sehingga beberapa masyarakat tidak mampu untuk menjangkaunya.
“Kenyataannya di lapangan, masih banyak maskapai-maskapai yang tiketnya tinggi, selain Garuda. Itu bagaimana nanti formulasinya, keterbukannya yang bisa dibagikan ke kami (DPR),” paparnya.
Herviano berharap harga tiket pesawat bisa lebih murah, tetapi tidak menggangu kualitas penerbangan. Jika harga murah, tapi tingkat keselamatan rendah, maka sama saja tidak menghasilkan solusi yang strategis.
“Memang Kementerian Perhubungan sudah membuat paket kebijakan yang optimal, sampai operasionalisasi. Kemudian, bagaimana tiket ini bisa lebih efisien bagi masyarakat,” terangnya.
Tak hanya itu, Herviano juga mengutarakan masalah delay penerbangan yang selama ini sering terjadi. Jika hal itu tidak segera ditangani, ia khawatir penumpang akan kehilangan trust terhadap pihak maskapai.
“Kami melihat paparan on time performance, di data ini, untuk internasional memang rata-ratanya sangat tinggi; 91,88%, untuk domestik cukup baik, tapi rata-ratanya mengapa terjadi penurunan. Itu apa yang menjadi kendala, supaya naik lagi on time performance,” tegasnya.
Tim Editor