Kabupaten Magelang – Menapaki jalan pengabdian di PDI Perjuangan menurut Heri Suyitno tak akan lekang oleh waktu dan keadaan. Dia menegaskan, bahwa PDI Perjuangan adalah Partai pembela wong cilik dan dalam pengabdiannya, ia selalu siap pasang badan untuk kebesaran Partai serta keadilan rakyat.
Bagi Heri Suyitno, menjadi kader Partai berlambang Banteng Moncong Putih begitu membanggakan. Lelaki yang berusia 46 tahun ini, menapaki jalan pengabdian di PDI Perjuangan pada 2009 menjadi Sekretaris Ranting Losari, dan pada 2015, ia diamanahi menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan Pakis.
“Tidak ada yang lebih membanggakan selain mengabdi kepada bangsa. Melalui PDI Perjuangan, saya dedikasikan dalam mengabdi dan membantu masyarakat dengan sepenuh hati tanpa meminta imbalan,” katanya.
Dalam proses pengabdian, Kader Banteng ini diawali jalan begitu terjal, dari tukang ojek, kuli bangunan, kerja serabutan, hingga pada 2010, ia mencalonkan diri sebagai menjadi Perangkat Desa Losari. Proses inilah yang menjadikan kepribadiannya dalam memandang kehidupan begitu berarti, serta dalam pengabdian harus didasari atas kehendak wong cilik.
Tahun 2018, Heri Suyitno mengundurkan diri dari perangkat desa, sekaligus bertepatan dengan dirinya mencalonkan menjadi anggota DPRD Kabupaten Magelang lewat PDI Perjuangan. Bertekat menampung aspirasi dan menjaga amanah rakyat, dia berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Magelang periode 2019-2024 dengan biaya kampanye yang sangat minim.
Saat ini, Heri Suyitno menjadi anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang, Badan Musyawarah DPRD, dan pernah tergabung dalam Tim Monitoring Pilkada untuk dikirim ke Kabupaten Sragen.
Berangkat dari jiwa pengabdian, Heri Suyitno selalu menjemput aspirasi ke bawah, melayani masyarakat sepenuh hati, serta tetap sederhana dan apa adanya.
Kepada kader-kader muda yang kini banyak mewarnai dalam tubuh PDI Perjuangan, ia berpesan untuk jangan takut bermimpi, selalu bekerja keras, dan kejar cita-cita. Karena di dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin.
“Karmanye Vadhikaraste, Maphaleshou Kada Chana (kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa, menghitung untung dan rugi). Berbuat baiklah, jika itu bukan untukmu, mungkin untuk anak cucumu,” pungkasnya.
Koresponden : Danang Suganda