Kota Pekalongan – Sosialisasi Partisipasi Edukasi Publik (PEP) dengan gelaran wayang kulit bertema,” Cinta, Bangga dan Paham Rupiah” bersama anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Hendrawan Supratikno digelar di Gor Jatayu Kota Pekalongan, Jumat malam (24/2/2023).
Acara seminar tentang PEP dihadiri anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah, Agung Satria, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Pekalongan, Kepala Perwakilan BI Tegal, serta masyarakat umum.
Acara ini dibuka langsung oleh Hendrawan selaku anggota DPR RI Komisi 11. Ia mengajak kepada masyarakat harus cinta rupiah, dan hal itu ditunjukkan dengan mengenali, merawat, serta menjaga rupiah sebagai satu-satunya alat transaksi yang sah di wilayah NKRI.
“Dengan menjaga dan merawat rupiah, ciri keaslian rupiah menjadi mudah dikenali dan menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar,” papar Hendrawan.
Kepala perwakilan BI Tegal, Teguh Triyono, sebagai narasumber menjelaskan makna tentang bangga memakai rupiah. Ia menjelaskan bahwa rupiah adalah simbol kedaulatan NKRI.
Sebagai langkah awal akan cinta rupiah, kata Teguh, bisa dimulai minimal tau ciri-cirinya seperti apa uang edisi terbaru. Ia juga mengenalkan cara mudah mengenali uang asli dengan 3D, yakni dilihat, diterawang, dan diraba.
“Mari kita cek rupiah masing-masing di situ kita apresiasi para pahlawan, ada gambar keaneka ragaman budaya kita, tempat wisata itu menunjukan rupiah bukn hanya milik BI tetapi milik masyarakat indonesia,” jelas Teguh.
Usai seminar, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh Dalang Ki Mangun Yuwono dengan Lakon Semar Bangun Jiwo.
Lakon Semar Mbangun Jiwo ini berkisah tentang sepenggal drama kekecewaan internal keluarga Amarta, yang nyaris berujung peperangan antara anak dan bapak. Dalam lakon ini Semar mengeluarkan 10 pitutur salah satunya Eling Lan Waspodo atau ingat dan selalu waspada.
Koresponden: Sang Hadi