Hendi: Bismillah, Sebuah Ikhtiar Agar Pandemi Segera Berakhir

0
Foto: Walikota Semarang, Hendrar Prihadi Ditemani Wakil Walikota dan Ketua DPRD Kota Semarang

Kota Semarang – Pandemi Covid-19 saat ini masih menjadi momok yang seram bagi seluruh warga Indonesia. Atas dasar tersebut, Pemkot Semarang melalui Dinkes Kota Semarang telah menerima sebanyak 9.800 vaksin yang akan disuntikkan terlebih dahulu kepada 10 tokoh dan pejabat di Kota Semarang.

Walikota Semarang yang sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Mas Hendi) menjadi salah satu nama yang masuk dalam daftar tersebut dan menjadi penerima awal untuk memastikan vaksin yang dibagikan aman dan halal.

Foto: Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu

Selain Mas Hendi, adapula Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu dan Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman yang juga masuk ke dalam daftar tersebut. Kamis (14/1/2021), ketiga tokoh tersebut tiba di Puskesmas Pandanaran untuk memulai tahapan Vaksinansi Covid-19 di Kota Semarang.

Walikota Semarang yang akrab disapa Mas Hendi dalam sambutannya mengatakan, “hari ini Kota Semarang akan memulai tahapan Vaksinasi Covid-19. Kami akan memulai tahapan ini dengan tujuan untuk memastikan vaksin yang akan dibagikan aman dan halal. Bismillah, ini merupakan sebuah ikhtiar agar pandemi ini segera berakhir,” jelasnya.

Foto: Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman

Namun walaupun telah datang, ternyata Mas Hendi tidak jadi divaksin karena dirinya merupakan penyintas Covid-19 dan saat ini masih memiliki ketahanan tubuh yang tinggi terhadap virus tersebut. Dengan demikian, Mas Hendi memberikan penerima vaksin pertama kepada Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu. Mbak Ita, sapaan akrab Wakil Walikota Semarang tersebut mengaku setelah disuntikkan vaksin, dirinya tidak merasakan gejala atau efek samping apapun.

“Alhamdulillah tidak ada dampak atau gejala yang saya rasakan. Saat disuntik seperti biasa tidak ada bedanya seperti vaksin yang lain. Selanjutnya, setelah itu vaksin pada tahap awal ini akan diberikan kepada nakes (tenaga kesehatan) di Kota Semarang dan juga akan diberikan kepada masyarakat yang berusia 18-60 tahun yang dinilai memiliki mobilitas yang tinggi,” tutup Mbak Ita.

Koresponden : Didik – Tika

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here