Harris Turino Hadiri Perayaan Cap Gomeh di Kelenteng Hok Ie Kiong

0
Harris Turino Hadiri Perayaan Cap Gomeh di Kelenteng Hok Ie Kiong

Kabupaten Tegal – Suasana perayaan Cap Gomeh di Kelenteng Hok Ie Kiong, Slawi tahun ini diwarnai keberagaman yang tersaji. Bagaimana tidak, tidak hanya kaum Tinghoa yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, laki-laki berpeci dan bersarung, perempuan berhijab pun juga turut menyemarakkan.

Rabu (16/2/2022), anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Harris Turino yang hadir membersamai mengatakan, indahnya kerukunan dalam keberagaman tanpa dibatasi oleh golongan primordial. Itulah nuansa kehangat dalam kelenteng Hok Ie Kiong Slawi.

“Nuansa seperti ini menjadikan saya teringat saat masa kecil yang banyak saya habiskan di kelenteng ini. Senang rasanya bertemu dan bercengkerama bersama kawan-kawan lama alias batir lawas. Sempat didaulat mikul, tetapi ternyata sudah ndak bisa tahan lama. Pundak sakit dan nafas memburu. Lututpun sudah mulai ndak stabil. Usia memang tidak bisa bohong,” katanya.

Harris pun teringat masa-masa kecil saat bermain di Kelenteng Hok Ie Kiong. Di mana, ia bersama kawan sebayanya asik bermain bulutangkis. Menurutnya, selain sebagai tempat ibadah, di Kelenteng Hok Ie Kiong juga sebagai arena toleransi.

“Saat usia anak-anak, saya banyak meghabiskan waktu di klenteng. Seusai sekolah sampai malam menjelang, kita asik bermain bulutangkis walaupun sebagian besar yang main bulutangkis di sana adalah saudara Tionghoa, tetapi jelas tidak tertutup bagi warga lain. Apapun suku dan agamanya, Kelenteng Hok Ie Kiong sebagai pusat akulturasi budaya bagi masyarakat Slawi sudah terjadi sejak lama,” katanya.

“Amati saja pas acara Gia Ang (gotong tepekong), yang hadir dan merayakan bukan hanya warga Tri Dharma, tetapi semua lapisan masyarakat, apapun suku dan agamanya bagi warga Tri Dharma tentu ini adalah sebuah ritual agama yang sakral, peristiwa kirab budaya yang indah dan membaur,” tambahnya.

Harris menambahkan, di tengah maraknya Covid-19 varian Omicron, acara gotong Tepekong di kota Slawi tetap diselenggarakan. Tetapi tentu dengan kapasitas yang sangat terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Selamat bergembira kawan. Tetap jaga protokol kesehatan demi diri dan keluarga kita,” pungkasnya.

Koresponden: Arif DN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here