Kabupaten Grobogan – H.j Sri Sumarni, SH,. MM., (Bupati Grobogan) Formasi yang diajukan Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk memenuhi kekurangan guru dalam ASN P3K tahun 2023 sebanyak 1720 formasi. Usulan tersebut terus mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Dalam Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) PGRI Grobogan, Minggu (06/08/2023).
“Tahun 2021 kami mengajukan formasi sebanyak 1021 orang. Tahun 2022 yang baru saja kami serahkan SKnya–sebanyak 1560 orang. Sedang pada tahun 2023, kami mengajukan 1720 orang,” ujarnya.

Bupati Sri Sumarni berharap, dengan adanya pengangkatan secara bertahap ini bisa meningkatkan kesejahteraan guru. Diharapkan pula guru-guru yang telah diangkat ini makin bagus kinerjanya untuk terus memajukan dunia pendidikan.
Lebih lanjut Bupati Sri Sumarni menuturkan, dalam mengelola wilayahnya, pada awal-awal bertugas dirinya sempat mengalami beban mental. Saat itu dirinya sedang keliling wilayah untuk melihat sekolah-sekolah dan pola pendidikannya.
“Saya menemukan banyak guru honorer bekerja tidak digaji. Kok bisa ada orang bekerja tidak digaji? Saya kena beban mental. Salah siapa ini? Salah semua,” tuturnya.
Bupati Sri Sumarni juga menemukan fakta tenaga honorer diangkat tanpa adanya SK. Bahkan, beberapa guru honorer mendapatkan honor dari guru PNS yang urunan.
“Sekolah bilang kalau tidak mengangkat honorer, tidak ada lagi guru yang mengajar. Akhirnya guru-guru PNS gotong-royong urunan untuk gaji guru honorer. Menyedihkan sekali,” lanjutnya.
Bupati Sri Sumarni menambahkan, setelah melihat kondisi nyata di lapangan, dirinya segera berkoordinasi dengan dewan. Akhirnya terjadilah titik temu yang kemudian melahirkan gaji guru honorer dari pemerintah daerah.
Koresponden : Faizal – Janu