Kabupaten Klaten – Warga masyarakat Dukuh Soran, Desa Duwet, Kecamatan Ngawen menggelar tradisi sadranan yang diisi dengan acara kirab budaya yang juga dimeriahkan gunungan hasil bumi dan makanan ringan. Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo,S.I.Kom, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Klaten Arry Shinta Wati, Camat Ngawen Ana Fadjria Hidayati, Kasub Polsek Ngawen Iptu Eko Pujiyanto, Danramil Ngawen Kapten Inf Eka Atmaja, tokoh masyarakat Desa Duwet, dan lainnya, Senin (13/3/2023).
Pada kesempatan tersebut, Hamenang menyampaikan bahwa sadranan yang diadakan warga Dukuh Soran ini merupakan potensi destinasi wisata yang perlu dilestarikan dan dikembangkan di kemudian hari. Karena selain mendoakan arwah para leluhur yang sudah meninggal dunia, acara sadranan di sini juga diisi dengan kirab budaya.
“Sebagai wujud syukur dalam rangka menjelang datangnya bulan Ramadan, tradisi sadranan di sini selain mendoakan arwah leluhur yang telah meninggal dunia juga disi kirab budaya yang tujuannya untuk nguri-uri atau melestarikan seni budaya tradisional yang hidup di Desa Duwet,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hamenang juga mengatakan bahwa antusias masyarakat Dukuh Soran sangat luar biasa dalam menyambut sadranan kali ini, sebab selama tiga tahun terakhir ini, mereka tidak bisa merayakan sadranan karena Pandemi Covid 19.
“Kita bersyukur bisa mengadakan sadranan pada tahun ini setelah selama tiga tahun kita tidak bisa mengadakan sadranan karena Pandemi Covid 19. Karenanya, warga masyarakat sangat antusias mengikuti sadranan pada tahun ini. Seni dan budaya tradisional yang ditampilkan pada sadranan ini akan sangat bagus untuk menarik wisatawan datang ke desa ini, asal dikemas dengan baik dan juga dipromosikan dengan baik. Selain sebagai upaya melestarikan seni dan budaya tradisional, sadranan ini juga sebagai upaya mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Desa Duwet,” imbuhnya.
Hamenang tak lupa menyampaikan bahwa ia diminta untuk melakukan pengguntingan pita sebagai tanda untuk melepas peserta kirab budaya yang akan jalan kaki mengelilingi Dukuh Soran dengan mengenakan berbagai atribut seni.
“Berbagai kesenian ditampilkan pada kirab budaya kali ini seperti seni Gejog Lesung, Tari Gedruk, drum band, kirab prajurit, dan sebagainya. Selain itu, juga ditampilkan berbagai tarian, baik tari tradisional maupun tari kontemporer. Selanjutnya, sore harinya dilakukan kenduri bersama di jalan tengah Dukuh Soran. Kenduri ini untuk mendoakan arwah para leluhur yang telah meninggal dunia. Setelah kenduri, dilanjutkan dengan makan bersama,” pungkas Hamenang yang juga menjabat sebagai Wakabid Politik DPC PDI Perjuangan Klaten.
Koresponden : Wawan