Kabupaten Cilacap – Warga Desa Palugon, Kecamatan Wanareja sedang melakukan panen raya cabai jenis cabai baja dan cabai pilar. Panen raya tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kab. Cilacap, Taufik Nurhidayat dengan didampingi anggota DPRD Kab. Cilacap Fraksi PDI Perjuangan, Daryono, S.Pd,. M.M.Pd, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan Kab. Cilacap, Forkopimcam Wanareja, Kepala Desa Palugon dan Tambaksari, Kepala Dusun Gununggeulis, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Cilacap, serta Gabungan Kelompok Tani ‘Jaya Tani’ beserta warga, Selasa (22/11/2022).
Saat meninjau perkebunan cabai di Desa Palugon, Taufik Nurhidayat mengungkapkan, cabai bisa menjadi ikon Cilacap. Pihaknya mengaku melakukan kunjungan, agar pihaknya bisa tahu apa yang menjadi permasalahan para petani cabai di Desa Palugon ini. Selama apa yang diminta oleh para petani tidak menyalahi aturan, Taufik menegaskan, akan membackup apapun permintaan petani.
“Di Brebes, ada bawang yang menjadi ikon, maka saya harap,, cabai bisa menjadi ikon Cilacap, dengan menghasilkan cabai-cabai yang berkualitas dan dijual ke pasar. Bahkan, diekspor ke luar negeri,”ungkapnya.
Terkait ketidakstabilan harga cabai, Taufik menjelaskan, untuk harga cabai merupakan Peraturan Bupati (Perbup). Selaku pihak DPRD Kab. Cilacap, Taufik secepatnya akan memanggil Pj. Bupati Cilacap dan Dinas terkait untuk membahas Perbup yang sudah tidak sesuai lagi, agar segera bisa diperbaharui.
“Saya ingin, petani cabai di Cilacap sejahtera, baik saat panen, maupun menjual ke pasaran,” imbuh Taufik Nurhidayat, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Cilacap.
Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Cilacap, Dwi Astuti Yuniasih menyampaikan, petani milenial agar bisa mengekspor hasil panennya sendiri melalui Cilacap. Sebab, di Cilacap ada pelabuhan dan lainnya yang bisa menunjang proses ekspor.
“Kami dari Stasiun Karantina Pertanian berusaha semaksimal mungkin mencarikan pasar yang bagus,“ pungkasnya.
Koresponden : Arsend
