Kabupaten Banjarnegara – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, bertempat di RM Sari Rahayu 4 Semampir, menyelenggarakan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Tahun 2021. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 pemuda dan pemudi perwakilan dari 4 kelurahan yang berada di Kecamatan Banjarnegara, yakni Wangon, Semampir, Argasoka, Sokanandi, serta perwakilan dari 2 Desa, yakni Desa Gembongan dan Desa Cendana.
Giat tersebut dihadiri pula oleh Budi Santoso, S.E., Staf Bidang Kepemudaan Disporapar Jawa Tengah beserta jajarannya, Wahju Djatmika, AL.BS, S.E., selaku Ketua PA GMNI Kab. Banjarnegara, Wachyu Hidayat, selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Banjarnegara, serta Restu Sayekti, selaku Bendahara DPC PDI Perjuangan Banjarnegara.

Dalam sambutannya Sri Ruwiyati menyampaikan, kaum perempuan memiliki peran penting untuk menanamkan wawasan nilai kebangsaan, cinta tanah air (nasionalisme), rasa kebersamaan, serta mutualisme kepada anak bangsa yang akan melanjutkan jalannya pembangunan Indonesia di masa depan.
“Kegiatan ini bertujuan, agar kaum perempuan mendapat pendidikan wawasan kebangsaan dengan konsep bela negara. Tidak hanya itu, kaum perempuan juga harus mampu menjadi agen perubahan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di lingkungan masyarakat dan keluarga,” tuturnya.
Sri Ruwiyati menambahkan, kaum perempuan dalam sebuah keluarga adalah sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Maka dari itu, kaum perempuan harus benar-benar memahami dengan konsep wawasan kebangsaan.
“Saya juga berharap kepada para perempuan yang hadir, untuk ikut andil dan berani dalam mengambil keputusan di lingkungan keluarganya. Perempuan sebagai ibu, berperan aktif mendidik putra putrinya dalam proses belajar. Sebab, Ibu memegang peran penting dalam membentuk karakter,” imbuhnya.
Sementara itu, Budi Santoso, S.E., selaku Staf Bidang Kepemudaan perwakilan Disporapar Jawa Tengah mengungkapkan, permasalahan yang dihadapi oleh pemuda di masa depan sifatnya kompleks, serta membutuhkan penanganan masalah secara komprehensif, terutama aspek pengembangan kualitas SDM.
Menurutnya, ada berbagai ancaman yang harus dihadapi dalam berbagai bidang yakni, politik, ekonomi, pertahanan dan lain sebagainya. Budi juga menjelaskan, ancaman di bidang ekonomi berupa, semakin menguatnya dorongan untuk diberlakukannya sistem ekonomi perdangangan bebas. Sementara di bidang politik berupa, semakin kuatnya dominasi pihak asing. Sedangkan, di bidang militer diantaranya, ancaman terhadap integritas teritorial indonesia.
“Maksud dan tujuan melalui kegiatan ini adalah dapat menumbuhkembangkan rasa nasionalisme, kecintaan terhadap tanah air, rela berkorban dan semangat kebersamaan, serta meningkatkan kualitas kepemimpinan para pemuda, sebagai bekal dalam kepemimpinan nasional,” pungkasnya.
Koresponden : Chrisna