Gelar Seminar Kepemudaan, Cara DPC PDI Perjuangan Pekalongan Gugah Semangat Pemuda

0
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan, H Riswadi menjadi narasumber dalam seminar Kepemudaan

Kabupaten Pekalongan – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun 2021, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan menggelar Seminar Pemuda dengan tema Semangat Sumpah Pemuda dalam Tantangan Era Milenial, Jumat (29/10/2021).

Bertempat di Kantor DPC Partai, 50 pemuda yang terdiri dari berbagai unsur seperti Komunitas Juang (KJ), Banteng Muda Indonesia (BMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Karang Taruna mengikuti begitu antusias seminar tersebut.

Foto: Pemuda Kabupaten Pekalongan Ikuti Seminar Kepemudaan

Para narasumber memaparkan sejarah perjuangan pemuda yang dengan gigih melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan, sehingga tercetuslah Sumpah Pemuda itu. Materi yang disampaikan para narasumber pun menggugah kesadaran para pemuda untuk melanjutkan semangat perjuangan membangun bangsa.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan, H. Riswadi yang menjadi narasumber menjelaskan, generasi muda atau milenial memiliki posisi yang strategis dalam membangun bangsa. Begitu pula dalam sejarah, kontribusi kaum muda tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa.

Kilas balik sejarah Sumpah Pemuda, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan menekankan agar para pemuda saat ini bersatu padu, guyub rukun, dan bergotong royong. Menurut Riswadi, pemuda saat ini berbeda dengan pemuda jaman dulu, lantaran lebih asik dengan gawainya ketimbang bercengkrama.

“Jaman dulu, pemuda bermain, bercengkerama guyub saling perhatian membantu penuh perhatian secara langsung sesama kawan, tetapi pemuda sekarang lebih egois mementingkan diri sendiri, kalau berkumpul pun lebih asyik dengan androidnya,” papar Riswadi yang juga Wakil Bupati Pekalongan.

Atas dasar itu, dalam seminar kepemudaan ini, pihaknya mendorong para pemuda yang hadir untuk bisa lebih kreatif dan inovatif. Menyinggung era digital, Riswadi mengajak untuk memanfaatkan media sosial ke hal positif dan menghasilkan.

“Era disrupsi ini, kita seperti tidak ada sekat jarak dan waktu. Maka, saya mengajak untuk memanfaatkan medis sosial sebagai sarana edukasi yang positif dan juga dapat memanfaatkannya peluang usaha,” jelasnya.

Sementara Desi Merauke yang merupakan Juara Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Kabuapaten Pekalongan tahun 2015 menerangkan, bahwa penyiapan pemuda pelopor dapat dilakukan untuk mencetak pemimpin bangsa yang berkarakter yang memiliki orientasi utama terhadap organisasi bukan mementingkan popularitas diri.

“Pemuda berekspresi berkreativitas dalam berbagai komunitas atau organisasi yang positif seperti Karang Taruna, Komunitas Juang, Banteng Muda Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Di mana lewat organisasi tersebut diharapkan mampu melahirkan pemuda pelopor bukan pelapor,” jelas Desi.

Lebih lanjut, pegiat sepakbola dan futsal ini menjelaskan yang dimaksud pemuda pelopor adalah pemuda yang memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dan dekat dengan rakyat bukan pemuda pelapor yang hanya ingin dekat dengan pemimpin.

Di sesi terakhir, Kamelia Aghitsna, seorang gadis lajang yang merupakan Duta Genre Kabupaten Pekalongan 2021 lebih menyoroti peranan perempuan untuk bersemangat jangan kalah bersaing dengan laki-laki tapi tetap tidak meninggalkan kodratnya.

“Dengan semangat sumpah pemuda, yuk kita terutama kaum hawa jangan mau kalah dengan kaum adam, apalagi di era milenial ini kesempatan kita lebih terbuka dan sejajar,” ucap Gisna panggilan akrabnya.

Gisna pun memberikan contoh banyak perempuan yang telah berhasil dan memberikan motivasi untuk perempuan. “Ibu Megawati dan Mbak Puan adalah motivator kita para perempuan untuk selalu semangat berjuang di setiap sendi kehidupan,” jelas Gisna penuh semangat.

Koresponden: Agus Dwi Santosa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here