Gebrakan Mas Hendi Pimpin LKPP, Tutup Jalan Belasan Ribu Produk Impor

0

Kota Semarang – Pasca dilantik sebagai Kepala LKPP RI pada 10 Oktober 2022, mantan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan gebrakan dengan membekukan dan menuruntayangkan produk di sistem katalog elektronik. Adapun alasan penurunan produk tersebut, karena diantaranya merupakan produk impor, produk yang menetapkan harga tidak wajar, dan tidak memiliki kesesuaian dengan penyedia yang terdaftar.

Hal itu diungkapkan oleh Mas Hendi dalam Rakor Monev Inpres Nomor 2 tahun 2022 terkait peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk UMK-Koperasi, dalam rangka menyukseskan Program Bangga Buatan Indonesia, yang diselenggarakan di ICE BSD Tangerang, Selasa (29/11/2022).

Foto: Mas Hendi, Kepala LKPP RI.

Dalam kesempatannya, Mas Hendi menegaskan, upaya pembekuan dan turun tayang produk impor di sistem katalog LKPP dimaksudkan untuk memberi perlindungan pada produk dalam negeri.

“Dalam perjalanan saya di LKPP didapati beberapa isu pengadaan terkait produk dalam negeri. Pertama, beberapa rekan mengatakan mau beli produk dalam negeri harganya lebih mahal. Kedua, produk dalam negeri kadang-kadang kualitasnya kalah sama produk luar negeri,” tutur Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.

Padahal menurutnya, isu tersebutlah yang seharusnya dijawab melalui pengadaan, karena melalui belanja pemerintah, produk dalam negeri dapat diungkit daya kompetitifnya.

“Insyaallah dengan komitmen bersama melalui APBN/APBD, kita bisa memunculkan produk dalam negeri yang lebih kompetitif, baik terkait harga, maupun kualitas dan kapasitas produksi,” imbuhnya.

Namun meskipun begitu, Mas Hendi menegaskan, pihaknya tak ingin dukungan terhadap produk dalam negeri disalahgunakan oleh segelintir oknum. Untuk itu, selain menutup jalan produk impor, LKPP RI juga membekukan dan menuruntayangkan produk yang menetapkan harga tidak wajar.

“Upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan implementasi Inpres Nomor 2 tahun 2022 yang bersih dari praktik KKN. Sebagai contoh, semula harganya sepuluh ribu, kemudian kita pantau harganya naik lebih dari 25%, karena mau ada transaksi,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang hadir secara virtual dalam kegiatan tersebut mengapresiasi upaya LKPP RI dalam peningkatan produk dalam negeri, juga produk usaha mikro, kecil, dan koperasi.

“Laporan yang saya terima dari LKPP adalah sebuah capaian yang bagus, menunjukkan belanja produk dalam negeri sudah semakin meningkat. Namun, belanja produk dalam negeri tahun 2023 harus lebih tinggi lagi,” ungkapnya.

Presiden Jokowi juga meminta, agar penggunaan produk-produk impor harus semakin kecil, atau bahkan dihilangkan. Untuk itu, perlu terus adanya terobosan-terobosan, untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.

Kegiatan Rakor Monev Inpres Nomor 2 tahun 2022 yang diselenggarakan oleh LKPP ini juga diikuti oleh sejumlah pejabat di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, diantaranya, Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, Menperin Agus Gumiwang, Menkop UKM, Teten Masduki, MenPAN-RB, Azwar Anas, Kepala BPKP, Yusuf Ateh, Kepala BPS, Margo Yuwono, serta Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni.

Koresponden : WP – Didik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here