Kabupaten Grobogan – Di bawah kepemimpinan Sri Sumarni periode pertama, yaitu tahun 2016-2021, Pemerintah Kab. Grobogan telah melakukan gebrakan dengan mencanangkan Program Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan atau yang dikenal dengan istilah Gabertaskin.
Program itu dilaksanakan dengan menggandeng seluruh pihak terkait, dan adanya Program Gabertaskin ini terbukti dapat membuahkan hasil yang luar biasa, yaitu, angka kemiskinan di Kab. Grobogan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Grobogan, satu digit lagi, Kab. Grobogan akan lepas dari zona merah kemiskinan. Perlu diketahui, bahwa untuk saat ini Kab. Grobogan masih berada di zona kuning, yang artinya masih dalam kategori aman. Sedangkan, apabila sudah masuk ke dalam kategori zona hijau, artinya seluruh masyarakat Kab. Grobogan sudah sejahtera.
Perlu diketahui pula, bahwa persentase kemiskinan di Kab. Grobogan pada 2016, atau sejak dipimpin oleh Sri Sumarni, berada pada angka 13,18%. Selama tiga tahun terakhir, sampai dengan tahun 2019, angka kemiskinan di Kab. Grobogan mengalami penurunan hingga 11,68%.
Dalam hal perbaikan di bidang kesehatan dan pendidikan, Pemerintah Kab. Grobogan menyisihkan Dana Desa. Apabila dua hal ini sudah terlaksana, Sri Sumarni memastikan angka kemiskinan di Kab. Grobogan semakin mengalami penurunan, sehingga satu digit itu bisa terlewati.
Sri Sumarni menegaskan terkait pentingnya basis data dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Sebab, validasi data akan memberikan pengaruh terhadap penyaluran bantuan, agar bisa tepat sasaran. Selain itu, Pemerintah Kab. Grobogan juga sudah melakukan sinergi dengan pihak swasta, untuk memberikan pelatihan kewirausahaan, serta pemberdayaan masyarakat.
Meski pada tahun 2020, angka kemiskinan di Kab. Grobogan mengalami kenaikan yang disebabkan karena adanya Pandemi Covid-19. Namun menyikapi hal itu, sebagai kader Partai, Sri Sumarni akan terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan. Hal itu sejalan dengan tujuan PDI Perjuangan, yaitu berpihak pada wong cilik, dengan berusaha untuk mengangkat kaum Marhaen.
Penulis: Oki