FGD Bersama Direksi Pupuk Indonesia, Harris Turino Sampaikan Aspirasi Kelangkaan Pupuk

0
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Harris Turino

Kabupaten Tegal – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil IX Jateng (Brebes, Tegal, dan Kota Tegal), Dr. Ir. Harris Turino menyampaikan aspirasi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi dan kenaikan harga pupuk non subsidi di tengah-tengah mulainya musim tanam berlangsung kepada Direksi Pupuk Indonesia (PI) saat Focus Group Discussion (FGD), Rabu (26/1/2022).

Harris menyampaikan, bahwa wilayah Dapilnya memiliki alam yang komplit baik dataran tinggi atau rendah, apalagi Brebes dan Tegal masyarakatnya kebanyakan berprofesi sebagai petani. Maka kebutuhan pupuk menjadi penting dan pokok dalam bercocok tanam.

Ia juga menyebut, masalah kelangkaan pupuk menjadi bahasan klasik dan sudah menahun terjadi baik pupuk subsidi atau non. Apalagi, mendekati musim cocok tanam, pupuk akan langka dan harga bisa melambung tinggi, ini tentunya mengakibatnya produktivitas hasil pertanian menjadi tidak maksimal, dan saat musim panen, harga jual tidak stabil.

“Alhamdulilah saya mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari jajaran Direksi Pupuk Indonesia. Dan ternyata saya dan pak dirut satu alamamater di kampus. Semoga jejaring komunikasi ini dapat membantu para petani untuk bisa hidup lebih sejahtera dengan tidak lagi mengeluhkan peirhal kelangkaan pupuk pada saat masa tanam,” katanya.

Tidak hanya itu, Harris Turino juga menyampaikan perihal restrukturisasi PT Rekayasa Industri yang merupakan anak perusahaan PI (Pupuk Indonesia). Di mana posisi rekind sangat strategis sebagai EPC (Engineering, Procuremenet, Construction) yang merupakan satu-satunya BUMN di Indonesia dan memiliki kapabilitas rancang bangunan industri, sehingga tidak bisa dengan mudah dipermainkan oleh kontraktor asing.

“Dalam EPC memang memiliki mode karakteristik low margin dan mode high risk. Maka dalam rekind perlu ditata, demi memperbaiki kapabilitas internal yang terutama dari segi ketelitian dalam menyusun sebuah kontrak dan project management. Sehingga dalam proses restrukturisasi juga harus segera diselelsaikan agar kondisi perusahaan tersebut tidak semakin memburuk. Oleh sebab itu, strategic partnership atau bahkan akuisisi dengan Pertamina bisa menjadi opsi yang terbaik,” pungkasnya.

Koresponden: Arif DN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here