Kota Pekalongan – Setidaknya sejak 12 tahun terakhir, bencana banjir dan rob terus menghantui warga pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Pemerintah Kota Pekalongan berupaya mengentaskan persoalan tersebut melalui proyek pembangunan sistem pengendali banjir dan rob dengan menggandeng berbagai pihak.
Edy Supriyanto, Wakil DPRD Kota Pekalongan terus memantau pembangunan sistem pengendali banjir dan rob pada Rabu (29/6/2022) di Pekalongan Utara.
Edy Supriyanto mengungkapkan, progres penanganan banjir rob di Kota Pekalongan ini cukup baik. Dengan gotong royong pemerintah pusat dan daerah semua bisa berjalan dengan baik.
“Targetnya proyek ini selesai di tahun 2023, tetapi semoga saja dengan kerjasama kita semua proyek ini bisa lebih cepat selesai dari jadwal. Karena kita sangat prihatin dengan kerugian yang dialami masyarakat,” ucap Edy Supriyanto.
Menurut Edy Supriyanto, wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang paling terdampak adalah di wilayah pesisir Pantai Slamaran, Kelurahan Krapyak dan Degayu.
“Banjir rob ini jika datang melanda hampir semua wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang ada di tujuh kelurahan, namun yang paling terdampak di wilayah Slamaran, Kelurahan Krapyak dan Degayu setinggi 50-80 sentimeter atau selutut lebih dari paha orang dewasa,” ujar Edy Supriyanto.
Proyek penanganan banjir rob di Kota Pekalongan terdiri dari tiga paket, dengan anggaran mencapai Rp 1,24 triliun mulai dikerjakan. Pengerjaan ditargetkan rampung pada 2023.
Koresponden: Annis