Kabupaten Wonogiri- Covid-19 membawa dampak beragam bagi seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali dampak buruk bagi anak dan perempuan di Indonesia. KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) menyatakan bahwa kasus kekerasan seksual oleh pelaku terdekat meningkat selama pandemic, terkhusus di tahun 2021. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi pandemi yang menganjurkan seluruh warga untuk mengurangi mobilitas dan tetap di rumah.
Sebagai bentuk keprihatinan, Azalea Puteri Utamy, KomandanTe Bintang Dua Dapil 1 Wonogiri itu fokus untuk melakukan campaign “Spreading Awareness Pelecehan Seksual terhadap Perempuan dan Anak” di lingkungan sekitarnya. Selain memanfaatkan sosial media untuk terus mengingatkan tentang kesadaran pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak, Lea sapaan akrabnya juga ingin memberikan aksi nyata.

Didampingi oleh komandanTe seniornya, Sri Sugiyanti, Lea diberi ruang untuk membawa materi diskusi kepada kelompok ibu-ibu kader Desa Jaten tentang isu-isu terkini remaja seperti penyakit menular seksual dan pelecehan/kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
“Sifatnya diskusi, bukan menggurui karena sebelum ini saya konfirmasi dulu apakah ibu-ibu sudah pernah berdiskusi terkait dengan hal ini atau belum. Jawabannya belum jadi saya berusaha masuk tanpa terkesan menggurui, hanya sharing and discussion,” ujar Lea yang sekarang juga menjabat Bendahara PAC PDI Perjuangan Selogiri itu.
Lea juga menyampaikan bahwa salah satu senior wanitanya, Sri Sugiyanti yang memberinya ruang untuk diskusi dengan rekan-rekan kadernya.
“Ini merupakan bukti bahwa sesama KomandanTe bisa bekerja sama dengan baik dan dapat saling memberi ruang,” tutupnya.
Koresponden : Firfeb