DPC Wonosobo Gelar Lomba lukis Wajah Bung Karno Hingga Sarasehan Budaya Bangsa, Hadirkan Tokoh Nasional Butet Kertaredjasa

0
foto : Butet Kertaredjasa sebagai narasumber di Le Coffe Wonosobo. Minggu (01/06/2025).

Kabupaten Wonosobo- Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan rangkaian acara bertema kebangsaan dan kebudayaan yang berlangsung meriah dan penuh semangat. Rangkaian kegiatan ini meliputi lomba melukis wajah Bung Karno, lomba melukis topeng tradisional, serta sebuah sarasehan bertema “Budaya Bangsa sebagai Wujud Jiwa Pancasila”, Minggu (01/06/2025).

Kegiatan ini digelar dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya kalangan muda dan pelaku seni, sebagai upaya untuk menggugah kembali semangat nasionalisme dan cinta tanah air melalui pendekatan budaya. Suasana penuh semangat nasional tampak sejak pagi hari, ketika para peserta lomba lukis mulai membentangkan kanvas mereka. Lomba ini menjadi wadah ekspresi artistik sekaligus penghormatan kepada tokoh proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, yang dikenal sebagai sosok seniman sekaligus pemikir besar bangsa.

Foto : Peserta lomba lukis wajah Bung Karno di Pendopo Bale Guno Wonosobo. Minggu (01/06/2025).

Selain lomba melukis wajah Bung Karno, peserta juga diajak berkreasi dalam lomba melukis topeng tradisional. Topeng tidak hanya menjadi media seni, tetapi juga simbol keberagaman budaya lokal yang merepresentasikan kekayaan nusantara.

Puncak acara adalah sarasehan budaya yang dihadiri langsung oleh Bupati Wonosobo sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan, Afif Nurhidayat, S.Ag., dan dipandu oleh Eka Gunadi, S.E., anggota DPRD Kabupaten Wonosobo dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga menjadi tuan rumah kegiatan tersebut. Kegiatan ini menghadirkan tokoh nasional, Butet Kertaredjasa, seorang seniman dan budayawan terkemuka, sebagai narasumber utama.

Foto : Bupati Wonosobo dan Anggota Fraksi di acara sarasehan bersama budayawan Butet Kertaredjasa di Le Coffe Wonosobo. Minggu (01/06/2025).

Dalam sambutannya, Afif Nurhidayat menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila melalui jalan budaya. “Melalui budaya, kita menyentuh hati masyarakat. Pancasila bukan hanya ideologi, tapi juga hidup dalam seni, dalam ekspresi kita sebagai bangsa,” ungkap Afif.

Sementara itu, Butet Kertaredjasa menyampaikan orasi kebudayaan yang membakar semangat peserta. Ia mengajak seluruh hadirin, terutama generasi muda, untuk terus menggali makna menjadi bangsa Indonesia.

“Jangan pernah lelah belajar menjadi Indonesia,” tegas Butet, disambut tepuk tangan riuh para peserta. Menurutnya, menjadi Indonesia adalah proses panjang yang menuntut pemahaman, kepekaan terhadap budaya, serta keberanian untuk terus menjaga persatuan dalam keberagaman.

Sarasehan ini menjadi ruang dialog yang hangat antara narasumber dan para peserta, yang terdiri dari Komunitas Juang Wonosobo, GMNI Wonosobo, PMII Wonosobo, BEM UNSIQ Wonosobo, serta para pelaku seni lokal. Mereka tidak hanya mendengarkan, tapi juga aktif bertanya, berdiskusi, dan menyampaikan pandangan mereka tentang posisi budaya dalam menjaga keutuhan bangsa.

Eka Gunadi, dalam sambutannya, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya PDI Perjuangan untuk menghidupkan kembali ruang-ruang edukatif yang memperkuat kesadaran berbangsa. “Kami ingin mempertemukan politik, budaya, dan generasi muda dalam satu ruang yang produktif. Karena politik tanpa budaya akan kehilangan arah, dan budaya tanpa kesadaran politik bisa kehilangan makna,” ujarnya.

Foto : Audience acara sarasehan di Le Coffee Wonosobo. Minggu (01/06/2025).

Selain dialog budaya, kegiatan ini juga diramaikan dengan penampilan seni dari seniman lokal Wonosobo. Puisi, musik akustik, hingga teatrikal budaya disuguhkan sebagai bentuk nyata dari semangat berkesenian yang membumi.

Dengan suksesnya rangkaian acara ini, DPC PDI Perjuangan Wonosobo membuktikan bahwa pendekatan budaya masih menjadi cara paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, khususnya di kalangan anak muda. Semangat Bung Karno, yang tak henti menekankan pentingnya kebudayaan sebagai jati diri bangsa, terasa hidup kembali dalam suasana penuh inspirasi dan nasionalisme.

Melalui kegiatan ini, pesan Bung Karno untuk menjadi bangsa yang besar, berkarakter, dan berdaulat kembali digaungkan – bahwa kebudayaan bukanlah pelengkap, tapi adalah jiwa bangsa.

Koresponden : Nawa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here