Kabupaten Pekalongan – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pekalongan, Dodiek Prasetyo menyoroti adanya penutupan saluran irigasi menuju sawah imbas pembangunan Pasar Tradisional dan Ruko Kesesi. Sebab saluran irigasi tersebut mengaliri sekitar 20 an hektar sawah yang ada di wilayah sekitar.
Dodiek mengatakan, bagi petani, air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan, karena air menunjang kegiatan petani dalam masa tanam. Ketika kebutuhan air terhambat, sangat merugikan petani.
“Saya banyak mendapat aduan, saluran air yang ada di depan Pasar Kesesi ke arah timur. Saluran itu terhambat adanya pembangunan Pasar Kesesi dan Ruko Kesesi yang baru, ” ungkap Dodiek ketika ditemui Koresponden Derap Juang Kabupaten Pekalongan, Senin (27/6/2022).
Oleh karena itu, Ketua PAC PDI Perjuangan Kesesi ini mengajak Pemerintah Daerah untuk turun ke lapangan. Terutama bagi OPD yang berwenang untuk cek ke lokasi secara bersama-sama.
“Saya masih menggali informasi para petani yang memanfaatkan saluran air untuk mengaliri sawah mereka, ternyata ada sekitar 20 an hektar sawah terhambat airnya,” ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, Dodiek menyebut, bagaimana petani bisa makmur apabila sarana dan prasarana itu tidak baik dan semakin hari semakin rusak oleh dampak pembangunan yang lain.
Koresponden: Gus Santo