Kabupaten Banjarnegara – Hj. Sri Ruwiyati, SE, MM., selaku Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah, yang juga alumni GMNI, bersama Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi (Disporapar) Jawa Tengah, menggelar kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. Kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, diselenggarakan di obyek wisata Buaran (Bukit Ares Pawinihan), Desa Pekandangan, Kecamatan Banjarmangu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, H. Sri Ruwiyati, Muchson Subhi, S.Pd, selaku Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Wachju Djatmika, AL.BS, S.E., selaku Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Banjarnegara, Ismawan Setya Handoko, S.E., selaku Ketua DPRD Kab. Banjarnegara, Wachyu Hidayat, selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banjarnegara, Sri Hono Wiharto, S.Sos., serta Bendahara DPC PA GMNI Kab. Tegal.

Kegiatan dengan tema “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara” juga diikuti oleh 54 orang mahasiswa yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi di Banjarnegara dan sekitarnya, seperti, STIE Taman Siswa Banjarnegara, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), serta Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku).
Dalam sambutanya, Sri Ruwiyati mengatakan, pendidikan kader merupakan bagian terpenting dari eksistensi organisasi. Melalui pendidikan kader, akan semakin banyak muncul generasi penerus perjuangan yang handal. Maka dari itu, jangan sia-siakan kesempatan ini untuk menempa diri menjadi kader militan yang siap berjuang untuk kepentingan yang lebih besar.
“Sosialiasi ini sangat penting untuk generasi muda. Menurut saya, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Maka dari itu, pendidikan wawasan kebangsaan sangat penting untuk menjadikan generasi muda memiliki karakter, serta mencintai bangsa Indonesia,” tutur Sri Ruwiyati, yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Sementara itu, Wachyu Hidayat, selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Banjarnegara berharap kepada para pemuda, untuk menghindarkan dari kehilangan jati diri, tidak memiliki kepercayaan diri, serta merasa rendah diri
“Pesan saya, agar kita jangan sampai lupa akan budaya bangsa yang memiliki keanekaragaman. Sebagai generasi muda penerus bangsa, jangan sampai terbawa arus untuk mengikuti budaya luar. Generasi muda, hendaknya jangan mau dipengaruhi melalui pola pola F-7 (Food, Fun, Fashion, Film and Fantasy, Filosofi, dan Finansial),” jelasnya.
Melalui wawasan kebangsaan dan bela negara ini, diharapkan kaum millenial dapat memahami perannya. angan sekali-kali meninggalkan sejarah. Menurut Wachyu, sejarah bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari historis bangsa yang sangat kelam.
Muchson Subhi, S.Pd., selaku perwakilan Disporapar Jawa Tengah mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat menaruh perhatian besar terhadap pembinaan kepemudaan. Maka dari itu, pemberdayaan pemuda dalam rangka meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah, akan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.