Kabupaten Klaten – Dalam rangka mencegah stunting, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Komisi IX, Muchamad Nabil Haroen, S.Sos.I, S.Pd., M.Hum atau yang akrab disapa Gus Nabil bersama BKKBN Jawa Tengah dan Kabupaten Klaten menggelar sosisalisasi pencegahan dan penurunan angka stunting di 2 desa, yakni Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk dan Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo, Selasa (25/10/2022).
Sosialisasi tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Klaten Muhammad Nasir, Camat Karangdowo, kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, Polsek, Koramil, Kader PDI Perjuangan, dan warga masyarakat lainnya.

Gus Nabil dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi. Karena itu, pihaknya bersama pemerintah dan dinas terkait berupaya keras agar masalah gizi buruk bisa tertangani dan angka stunting terus berkurang.
“Perlu diketahui bersama bahwa dari 4 bayi yang lahir di Indonesia pasti satunya adalah stunting. pemerintah sudah menetapkan bahwa dalam beberapa tahun dan sampai 2024 nanti dari angka 1 yang sekarang 24% harus ditekan menjadi 14% ini merupakan kerja keras yang tidak mudah dan tentunya harus mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat supaya angka stunting itu dapat ditekan dan kita secara maraton bersama BKKBN sebagai leading sector dengan penekanan angka stunting berkampanye memberikan pencerahan dan wawasan kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Nabil juga mengatakan bahwa penanganan gizi buruk dan masih tingginya angka stunting itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Tetapi dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sampai desa, pihaknya percaya masalah gizi buruk dan masih tingginya angka stunting dapat ditangani. Maka, masyarakat harus diberikan edukasi supaya anak-anak ke depan menjadi generasi yang sehat.
“Dengan adanya kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, serta seluruh elemen tingkat desa, saya percaya, kita dapat menangani gizi buruk dan bisa menurunkan angka stunting, sehingga ke depan di Klaten bisa terbebas dari stunting dan Indonesia bisa melahirkan generasi-generasi emas di tahun 2045 dan bonus demografi yang dimiliki Indonesia nanti adalah merupakan berkah bukan musibah,” pungkasnya.
Dalam sosialisasi tersebut juga dimeriahkan dengan pemberian doorprize kepada masyarakat yang hadir meliputi sepeda, speker aktif, TV LED, kompor gas, kipas angin, dan setrika.
Koresponden : Wawan