Kabupaten Wonosobo – Sebagai upaya untuk peningkatan kapabilitas pegawai tentang keselamatan dan kesehatan kerja sekaligus pemahaman tentang dunia perhubungan terkait balon udara Wonosobo yang telah menjadi salah satu isu nasional, maka Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan Politeknik Penerbangan Makassar mengadakan Diklat kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan Safety Security Awareness.
Diklat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dilaksanakan selama 6 hari, dari tanggal 7 sampai 12 Februari, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.
Diklat Safety Security Awareness dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 7 sampai 12 Februari 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Yang dibuka oleh Bupati Wonosobo, Senin (7/2/2022), bertempat di Resto Ongklok Wonosobo.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, S.Ag, saat membuka diklat menyampaikan bahwa wawasan para peserta terkait kesehatan dan keselamatan kerja harus terus ditingkatkan sehingga akan mendukung peningkatan keselamatan transportasi, khususnya di Wonosobo. Di mana aspek keselamatan dalam dunia transportasi memegang peranan sangat penting.
Pada kesempatan itu, Bupati Wonosobo juga menyampaikan bahwa peningkatan keselamatan transportasi merupakan hal yang menjadi prioritas utama untuk mencapai sasaran program Roadmap to Zero Accident. Terutama menyangkut pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan serta efektivitas sasaran yang harus benar-benar dilaksanakan secara profesional, serta memberikan kontribusi bagi pelaksanaan program keamanan dan keselamatan transportasi Nasional sesuai dengan Peraturan Menteri.
“Oleh karena itu, diklat semacam ini mempunyai urgensi yang sangat erat kaitannya dalam upaya memperlancar pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab keselamatan dan keamanan transportasi di masing-masing unit pelayanan transportasi,” terang Bupati.
Selain itu, terkait keselamatan tranportasi udara, Bupati menambahkan bahwa Wonosobo mempunyai tradisi menerbangkan balon udara besar yang masih menjadi perhatian khusus. Karena potensi bahaya dari balon udara tersebut dapat mengganggu keselamatan penerbangan.
“Tradisi memang untuk dilestarikan, tetapi keselamatan menjadi yang utama. Oleh karena itu, perlu adanya aturan-aturan agar tradisi tetap berjalan tetapi keselamatan juga tetap diutamakan. Seperti ketika tradisi menerbangkan balon udara dengan ditambatkan dan dengan ketinggian yang sesuai dengan aturan,” jelas Afif.
“Diklat ini wajib dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidak hanya transfer ilmu, namun juga sebagai ajang untuk sharing dan memperluas relasi. Gunakanlah waktu belajar anda se-efektif mungkin, jangan ragu untuk bertanya kepada para pengajar pada saat pembelajaran maupun diluar kelas. Sebagai bagian dari insan transportasi Indonesia, tentu diklat semacam ini sangat besr manfaatnya, baik dalam mengembangkan kapabilitas dan kompetensi diri, maupun dalam mengembangkan instansi asal,” pungkas Bupati.
Kepala Disperkimhub Kabupaten Wonosobo, Agus Susanto, mengatakan bahwa kegiatan Diklat merupakan implementasi dalam menguatkan himbauan Pemkab mengenai Balon udara. Selain itu, para peserta diklat, pegawai Disperkimhub Wonosobo diharapkan untuk mampu mencegah, mengurangi, bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja dalam setiap tupoksi. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan dan juga bentuk ancaman sekaligus dapat mengantisipasi serta menanggulangi ancaman di lingkungan kerja.
Koresponden : Hildan