Kabupaten Wonosobo – Sempat vakum selama 2 tahun lantaran pandemi, Yayasan Amal dan Kesejahteraan Umat Islam (Yakaumi) Wonosobo kini kembali diaktifkan. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyambut baik dengan dimulainya lagi Yakaumi.
Afif berharap agar kegiatan Yakaumi semakin semarak dan terus berkembang. Rutinitas yang dulu dilakukan supaya dilanjutkan dan digeliatkan lagi. Selain itu, Afif juga ingin pembukaan Yakaumi digilir sampai ke wilayah kecamatan, sehingga silaturahmi ulama umaro akan semakin dekat dan inten.
“Kami berharap kegiatan Yakaumi agar lebih gumregah, lebih semarak dan tambah semangat lagi, mari kita bangkitkan, hari ini kita buka di pendopo Bupati, selanjutnya akan kita buka di pendopo kecamatan-kecamatan sehingga silaturahmi Ulama Umaro akan semakin dekat dan inten,” harap Afif.
Acara pengaktifan Yakaumi ini bertempat di Pendopo Bupati Wonosobo. Turut dihadiri pula Forkopimda, para alim ulama, organisasi keagamaan, pimpinan OPD, dan para Camat serta masyarakat, Senin (20/2/2023).
Ketua DPC PDI Perjuangan Wonosobo itu juga berharap, agar dimulaianya Yakaumi menjadi motifasi bagi masyarakat tentang kepedulian terhadap sesama, sehingga pengumpulan dan penyaluran dana yang dilaksanakan bisa bermanfaat bagi umat serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonosobo.
“Dan yang utama adalah penyaluran dana yang dilaksanakan bisa bermanfaat bagi umat serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya dalam mengatasi berbagai permasalahan di Kabupaten Wonosobo seperti kemiskinan dan stunting,” jelas Afif.
Sementara Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo selaku Ketua Yayasan Yakaumi menegaskan, lembaga yang bergerak dalam pengelolaan amal infaq tersebut dibentuk sejak tahun 90-an lalu, dengan tujuan membantu warga masyarakat yang membutuhkan.
Sampai saat ini pun, kata One, manfaatnya sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya termasuk pendirian Rumah Sakit Islam (RSI) di Wonosobo. Selain itu dana yang terkumpul disalurkan dengan melalui pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Koresponden: Hildan