Kabupaten Wonosobo – Memperingati HUT Ke-32 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Dinas Arpusda), jajaran Pemkab Wonosobo berkomitmen penuh mewujudkan perpustakan transformatif berbasis inklusi sosial di Ruang Audio Visual Dinas Arpusda, Jumat (11/3/2022).
Komitmen ini menyesuaikan perubahan zaman, yaitu dengan memberikan akses seluas-luasnya bagi komunitas sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Acara yang dihadiri Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat tersebut ditandai dengan pengukuhan Dyah Retno Sulistyowati sebagai Bunda Literasi Wonosobo oleh Bupati Wonosobo juga sekaligus meresmikan penguatan program lentera cantik.
Dalam sambutannya, mantan Ketua DPRD Wonosobo periode 2014-2019 tersebut menyampaikan pentingnya inovasi berbasis pada media untuk meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas.
“Pengunjung perpustakaan dapat terfasilitasi melalui pelayanan digital yang baik sehingga mampu memperkuat layanan masyarakat yang membutuhkan akses informasi. Maka dari hal tersebut, literasi menjadi penting sebagai panutan. Saya yakin dengan spirit dan sinergitas antar elemen mampu mewujudkan fungsi perpustakaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutur Bupati Afif.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Arpusda Kabupaten Wonosobo bahwasanya dengan adanya Pandemi Covid-19 terjadi penurunan pengunjung yang cukup drastic. Data 2019 sebelum pandemi, total pengunjung sebanyak 38.487 orang, tahun 2020 turun menjadi 17.251 orang atau turun 21.000-an (55%) dari tahun sebelumnya. Sedangkan di 2021, jumlah pengunjung hanya mencapai 19.675 orang.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka digelarnya acara ini bertujuan untuk membangkitkan kembali minat dan motivasi masyarakat berkunjung dan mendayagunakan fasilitas yang tersedia. Selain itu, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menawarkan produknya serta memperkuat pemahaman masyarakat tentang perpustakaan transformatif berbasis inklusi sosial.
HUT Ke-32 Perpustakaan Wonosobo ini dimeriahkan dengan pameran seni dan bazar tanaman hias serta buku mulai tanggal 7 sampai 23 Maret 2022. Acara diikuti 7 komunitas yakni, penulis buku, disabilitas produktif, pecinta anggrek Indonesia dan tanaman hias, komunitas pengelola perpustakaan desa perwakilan dari 15 kecamatan, dan lain-lain.
Koresponden : Hildan