Kabupaten Purbalingga – Desa Sempor Lor, Kecamatan Kaligondang dan Desa Pandansari, Kecamatan Kejobong ditunjuk sebagai Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi mengatakan, pihaknya siap mengawal keberhasilan Desa Sempor Lor dan Desa Pandansari, yang mana Kab. Purbalingga juga masuk menjadi salah satu kabupaten yang menjadi pilot project DRPPA.
“2022 ada Kab. Purbalingga dan Semarang yang ditunjuk KemenPPPA sebagai wilayah yang dicanangkan sebagai DRPPA,” tutur Bupati Tiwi, dalam sambutannya pada acara Launching Dahsat, DRPPA dan Pekan MKJP Kab. Purbalingga, Rabu (16/3/2022).

Bupati Tiwi menargetkan, seluruh kecamatan yang ada di Kab. Purbalingga memiliki minimal satu DRPPA yang nanti akan didampingi langsung oleh Dinsosdalduk KB P3A. Bupati Tiwi berharap, dengan diluncurkannya DRPPA tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan, tidak ada pernikahan dini, maupun kekerasan terhadap anak.
“Pastikan dua desa ini bisa benar-benar berjalan dengan baik, terutama dalam hal pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Saya juga mengajak Pemerintah Desa yang menjadi pilot project DRPPA bisa berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta relawan-relawan yang ada untuk mensukseskan DRPPA,” imbuhnya.
Selain DRPPA, Bupati Tiwi juga meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) dan Pekan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga menambahkan, Dahsat ini nantinya akan mendapatkan pendampingan dari ahli gizi untuk belajar mengolah bahan pangan lokal menjadi pangan bergizi dan berkualitas baik, sehingga masalah stunting tidak ada lagi di Sempor Lor, maupun Pandansari.
Sementara itu, Kepala Dinsosdalduk KB P3A Kab. Purbalingga, Eni Sosiatman menjelaskan, realisasi angka stunting di Kab. Purbalingga mengalami penurunan yang signifikan yakni, 16,8. Angka tersebut berada di bawah rata-rata angka stunting di tingkat provinsi, maupun nasional.
“Stunting ini masalah bersama dan menyangkut generasi muda yang akan datang. Tentunya, ini tidak lepas dari peran para kader kesehatan di Kab. Purbalingga,” jelasnya.
Launching Dahsat, DRPPA, dan Pekan MKJP menurutnya, sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Kab. Purbalingga. Eni juga mengungkapkan, dalam kesempatan tersebut, Bupati Tiwi juga memberikan apresiasi kepada kader kesehatan, kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) yang tertua dan juga terlama. Sementara, untuk Pekan MKJP, bagi masyarakat yang melakukan KB mendapatkan reward dari Pemerintah.
Koresponden : B Agung