Kabupaten Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi mendorong agar knalpot asli buatan pengrajin Purbalingga bisa mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini disampaikan Bupati Tiwi saat audiensi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara virtual di Ruang Rapat Bupati, Selasa (8/2/2022).
Bupati Tiwi mengatakan, Kab. Purbalingga terkenal dengan produk unggulannya yakni knalpot. Pihaknya juga mengungkapkan, knalpot Purbalingga bahkan pernah dilirik perusahaan ternama, Mercedes Benz. Namun menurut Bupati Tiwi, permasalahannya, knalpot buatan Purbalingga belum ada standarisasi, sehingga perlu dibangun dan didorong, serta didampingi, agar memiliki standar yang baik. Sebab, hal itu akan menjadi poin yang bagus.

“Pemerintah Pusat telah memberikan fasilitas pada Pemkab Purbalingga berupa pembangunan LIK Logam yang 100 persen didanai dari APBN sebesar Rp. 68 Miliar. Dengan adanya LIK Logam ini, bertujuan untuk membantu para industri kecil, terutama knalpot untuk lebih berkembang. Butuh pendampingan, agar mereka memiliki SNI. Apabila sudah ber-SNI, maka akan sangat berpotensi untuk dijual dengan skala nasional, hingga ke mancanegara,” tuturnya.
Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga meminta kepada jajaran di lingkungan Pemkab Purbalingga untuk membuat permohonan pendampingan pada BSN, agar nantinya knalpot Purbalingga bisa berdaya saing. Selain itu, diharapkan adanya MoU antara Pemkab Purbalingga dengan BSN terkait dengan pendampingan pengrajin knalpot Purbalingga, agar memiliki SNI.
“Hal ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah kepada pengrajin knalpot handmade atau after market, agar memiliki standarisasi yang baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BSN, Kukuh Saifudin Achmad menyampaikan, saat ini belum ada knalpot after market yang berlabel SNI. Maka, pihaknya siap mendukung, bahkan akan membantu pendampingan, sekaligus meminta agar pelaku IKM Knalpot di Purbalingga bisa merumuskan, serta mengajukan poin apa saja untuk bisa menjadi SNI.
“Jika knalpot after market Purbalingga bisa mendapatkan label SNI, maka akan menjadi yang pertama di Indonesia, serta akan menjadi pilot project bagi BSN untuk knalpot handmade berlabel SNI,” pungkasnya.
Koresponden : Budi Agung P