Kabupaten Purbalingga – Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang memiliki potensi seni budaya yang luar biasa. Pemkab Purbalingga akan menggagas desa tematik. Nantinya, Desa Sidareja bisa menjadi Desa Tematik Seni dan Budaya atau Desa Kartun. Hal itu disampaikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi.
“Desa Sidareja tidak perlu mencari lagi tema yang tepat, karena Desa Kartun atau Seni Budaya bisa menjadi unggulan di Desa Sidareja,” tutur Bupati Tiwi, saat membuka Bazaar Art, di Klenteng Hok Tek Bio Purbalingga, didampingi oleh HR Bambang Irawan, Jumat (14/1/2022).
Bupati Tiwi juga mengapresiasi para pegiat seni dan budaya dari Desa Sidareja yang tetap semangat, serta mau melestarikan seni budaya lokal Purbalingga. Menurutnya, melalui kegiatan Bazaar Art bisa menjadi motivasi bagi pegiat seni budaya yang lain untuk tetap berbuat, berkarya dan berprestasi meski di tengah Pandemi Covid-19.
“Terimakasih sudah mau menguri-uri budaya local. Saya berharap, generasi muda semakin mencintai seni budaya lokal yang ada di Purbalingga,” imbuh Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga.
Sementara itu, Pegiat Kie Art Cartoon School, Slamet Santosa menuturkan, pegiat seni Desa Kartun Sidareja, Kecamatan Kaligondang menggelar Bazaar Art. Perhelatan tersebut dilaksanakan di kompleks Klenteng Ho Tek Bio Purbalingga mulai Jumat-Minggu, 14-16 Januari 2022.
“Event ini kami laksanakan bersamaan dengan Bulan Perdamaian Dunia yang juga jatuh di bulan Januari. Di sini, hasil karya seni dan pertunjukan dari para pemuda Seni Kie Art Cartoon School dari Desa Kartun Sidareja ditampilkan,” ungkapnya.
Slamet menambahkan, kesenian yang ditampilkan antara lain, Ebeg Sidareja, Seni Karawitan, Tari Ujungan 111 th history desa ataupun dalang Jemblung Kusno Umah Wayang. Selain itu, karya seni hand made seperti, lukisan, sepatu lukis, tas lukis, lampu lukis, kriya bamboo, serta blangkon Soedirman juga dipamerkan dalam acara tersebut.
“Acara ini semakin unik, dengan adanya kolaborasi seniman Ebeg Chune Mayong yang melakukan Live Painting, sekaligus diiringi gamelan jawa,” jelas Slamet Santosa, didampingi Gita Thomdean.
Ketua Klenteng Ho Tek Bio, dr. Mulyadi mengungkapkan, pihaknya memberikan dukungan terhadap kegiatan kesenian yang digelar di klenteng. Menurutnya, kegiatan ini menjadi contoh toleransi dan keterbukaan antar umat beragama. Klenteng memang menjadi tempat ibadah umat Tri Dharma, namun selama ini pihaknya juga banyak melakukan kegiatan bersama organisasi dan lintas komunitas.
Koresponden : Agung