Kabupaten Klaten – Dampak dari Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir membuat angka kemiskinan menunjukkan trend peningkatan di Klaten. Menyikapi hal tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani, S.M menargetkan angka kemiskinan di Klaten menurun tahun depan. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani di Kantor Pemkab Klaten, Senin (30/5/2022).
Sri Mulyani menyampaikan bahwa ditetapkannya Klaten dalam daftar kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah itu tak lepas dari dampak Pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini. Banyak pelaku usaha, karyawan, pekerja, pedagang, dan lain sebagainya yang kesulitan mendapatkan penghasilan karena roda ekonomi tidak berjalan maskimal.
“Di Jawa Tengah ada 19 kabupaten/kota yang mengalami kemiskinan ekstrem, salah satunya di Klaten. Kalau di Klaten ini angkanya 12,80 sekian persen, kalau dihitung 151.000 sekian jiwa yang kemiskinan ekstrem karena pandemi dua tahun. Tapi memang Klaten dibanding kota yang lain beda, saya melihat kalau dengan jumlah penduduk dan angka kemiskinan di Klaten ini sebetulnya tidak terlalu miskin, berbeda dengan daerah lain yang jumlah penduduknya lebih sedikit,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai memaksimalkan pos anggaran lewat APBD murni maupun perubahan. Pihaknya menjelaskan warga miskin yang belum mendapat bantuan akan di-cover lewat Bantuan Tak Terduga (BTT) APBD Klaten. Selain itu, Pemkab Klaten sudah berkoordinasi dengan Baznas Klaten untuk ikut membantu kemiskinan.
“Dalam pengentasan kemiskinan dan pemulihan ekonomi di Klaten sudah mulai kami genjot. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Klaten (Dinsos P3AKB) Klaten guna pemetaan langkah dan wilayah-wilayah yang dianggap masuk kecamatan dan desa miskin ekstrem. Selain itu, Dinsos saya minta untuk memaksimalkan SDM yang ada, seperti TKSK dan PKH. Target kami 2023 harus sudah di angka 11 (angka kemiskinan). Dengan beragram program dan dukungan masyarakat, saya yakin pasti bisa,” pungkas Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Klaten.
Koresponden : Wawan