Kabupaten Klaten – Bencana angin kencang disertai hujan lebat beberapa kali terjadi di wilayah Kabupaten Klaten yang menyebabkan beberapa rumah warga. Bupati Klaten, Sri Mulyani,S.M., meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana yang kemungkinan diakibatkan cuaca ekstrem, terutama pada bulan Februari ini yang dinilai menjadi puncaknya musim penghujan.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa seluruh daerah di Klaten perlu mewaspadai potensi angin kencang. Akibat kejadian angin kencang pada Minggu 6 Februari 2022 pukul 14.10 WIB, sebanyak tiga rumah warga rusak. Masing-masing di Desa Jotangan, Desa Krakitan, dan Desa Dukuh Kecamatan Bayat.
“Bencana angin kencang telah menerjang tiga desa yang menyebabkan beberapa rumah warga rusak. Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa,” ujar Sri Mulyani di Kantor Pemkab Klaten, Senin (7/2/2022).
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa dengan terjadinya bencana anging kencang itu, maka Pemkab Klaten bersama stakholder kini sudah melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari kegiatan gotong royong dalam pembersihan puing-puing bangunan yang rusak, perbaikan rumah, hingga penyaluran bantuan termasuk kebutuhan darurat.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada terhadap segala kemungkinan. Begitu pula tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang bisa meresahkan, atau informasi hoaks,”pesannya.
Selain angin kencang, Sri Mulyani melalui BPBD Klaten terus memantau aktivitas Gunung Merapi. Terlebih, sesuai laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyebutkan Gunung Merapi baru saja meluncurkan awan panas, Minggu 6 Januari 2022 pukul 15.12 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 129 detik.
“Status Gunung Merapi masih siaga. Kemarin meluncurkan awan panas dengan jarak luncur bekisar 2.000 meter ke arah barat daya. Arah-angin ke timur dan tinggi kolom asap kurang lebih 600 meter di atas puncak. Dua desa di Kecamatan Kemalang yang dilanda hujan tipis waktu itu, yakni Desa Sidorejo dan Tegalmulyo. Saya berterima kasih kepada BPBD, Dinsos (Dinas Sosial) Disdamkar (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan), jajaran Satpol PP, Polres dan TNI, aparat kewilayahan serta seluruh masyarakat yang sudah bersama-sama menangani dampak bencana ini di Klaten. Semoga Klaten tetap aman dan kondusif,” pungkas Sri Mulyani yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten.
Koresoonden : Wawan