Kabupaten Banyumas – Sampah adalah persoalan klasik setiap daerah, terutama pada momen-momen liburan perayaan hari besar agama, nasional maupun internasional. Bupati Banyumas, Achmad Husein pergi ke “sekolah pengelolaan sampah” Bantar Gebang, Bekasi, untuk belajar menyulap sampah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
Didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Junaidi, serta Direktur BUMD Banyumas Investama Jaya, Aditya Sigit Pratomo, Husien membawa ratusan kilo sampah dari Banyumas untuk diolah menjadi bahan baku kerajinan tangan, maupun Pertanian bagi warganya.

“Saya membawa sampah sekitar 300 kg dari Banyumas ke sini. Biasanya, sampah banyak saat tanggal merah atau hari libur. Saya mau melihat, sekaligus mempraktekkan sendiri cara mengolah sampah di Bantar Gebang,” tutur Husein, (24/2/2022).
Husein mengaku, sangat membutuhkan ilmu, sekaligus teknologi pengelolaan sampah di Bantar Gebang, agar ditiru dan diaplikasikan pada sistem pengelolaan sampah Kab. Banyumas. Seiring pesatnya perkembangan daerah Banyumas, Husein memperkirakan, persoalan sampah akan semakin kompleks apabila tidak segera ditangani dengan baik.
“Saya praktekkan sendiri mesin pengolahan sampah dengan benar. Sampah yang saya bawa menjadi kering. Hal ini membuktikan, mesin sederhana di tempat pengelolaan sampah ini berfungsi dengan baik,” imbuhnya.
Atas dasar itulah, Husein akan membawa teknologi pengelolaan sampah mandiri Bantar Gebang Bekasi ke daerahnya untuk segera diaplikasikan pada dinas terkait. Saat ini, Husein tengah fokus mengakselerasi program Sulap Sampah menjadi Uang alias Sumpah Beruang. Setelah mendapatkan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, agar memiliki nilai ekonomis bagi warga, maupun daerah Banyumas.
“Dengan teknologi ini, program Sumpah Beruang, Sulap Sampah Jadi Uang, akan benar-benar sempurna, serta dapat dinikmati oleh masyarakat Banyumas,” ungkapnya.
Sedikitnya, 24 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang beranggotakan ratusan warga Banyumas, telah menggunakan hasil olahan sampah untuk dijadikan barang-barang, yang bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Hasil olahan berupa bahan baku ini, dihasilkan dari 2 jenis sampah yang berasal dari sedikitnya 22 truk sampah, yang dikumpulkan dinas terkait dari seluruh wilayah Kab. Banyumas.
“Alhamdulillah, teknologi ini bukan hanya menyelesaikan persoalan sampah, namun bernilai ekonomis, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Banyumas,” pungkas Husein, yang juga Kader PDI Perjuangan Banyumas.
Koresponden : Uly