Bung Dance Ungkap Peran GPIB Jadikan Salatiga Sebagai Kota Paling Toleran

0

Kota Salatiga – Dengan mengenakan kostum menner pada zaman Kolonial Belanda, Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, M.Si, menghadiri Peringatan HUT Gedung Gereja GPIB Tamansari ke-200 Tahun dan Peringatan HUT Jemaat GPIB Tamansari ke-67 Tahun, yang digelar di Halaman Gedung Gereja GPIB Tamansari, Sabtu (18/2/2023).

Bung Dance dalam sambutanya mengungkapkan tentang kehadiran dan kontribusi GPIB yang merupakan bagian dari Kota Salatiga, Kota Paling Toleran di Indonesia.

“GPIB selama 67 tahun telah menjadi bagian dari arak-arakan Kota Salatiga, Kota Paling Toleran di Indonesia. GPIB telah memberikan kontribusi yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat Kota Salatiga. GPIB telah memberikan landasan spiritual dan etik bagi masyarakat Kota Salatiga,” ungkap Bung Dance yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Salatiga.

Bung Dance menghadiri Peringatan HUT Gedung Gereja GPIB Tamansari ke-200 Tahun dan Peringatan HUT Jemaat GPIB Tamansari ke-67 Tahun.

Pihaknya menilai, Gedung Gereja GPIB Tamansari dapat menjadi saksi sejarah pembangunan peradaban Kota Salatiga dari masa ke masa.

“Saat ini, kita berdiri di Gedung Gereja yang usianya saat ini mencapai 2 Abad (200 tahun). Sejarah Kota Salatiga yang panjang ini juga, Gereja ini ikut di dalamnya, masyarakat dan perkembangan Kota ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan Gereja ini, sehingga, kita berharap bahwa Gereja ini adalah bagian dari masa lalu Kota Salatiga, masa kini, dan juga masa depan,” imbuhnya.

Acara tersebut turut dimeriahkan dengan penampilan fashion show dari Maidy DDC Palit Tumengkol, S.Th. Dengan menggunakan kostum Noni Belanda, pihaknya berjalan anggun diiringi rintikan air hujan melintasi jalur karpet merah.

Koresponden : Bagas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here