Kota Salatiga – Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit menginginkan Jeggboy&Girl memberikan pelayanan untuk Pasar Tradisional, sehingga dapat bersaing dengan Pasar Modern. Hal tersebut disampaikan oleh Bung Dance dalam acara Launching Digital Transaction QRIS Jeggboy&Girl Salatiga, bekerjasama dengan PT BNI Tbk, di Gedung Pakuwon Setda Salatiga, Jumat (31/3/2023).
“Menurut laporan transaksi yang terjadi di Pasar Modern, untuk belanja sayur dan kebutuhan pokok itu cukup besar. Oleh sebab itu, kedepannya kita mau Jeggboy&Girl membuka layanan di Pasar Tradisional, agar peningkatan transaksi di Pasar Tradisional semakin meningkat,” ungkap Bung Dance, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Salatiga.
Bung Dance menambahkan, yang menjadi pembeda antara Jeggboy&Girl dengan aplikasi ojek lainnya adalah di kesederhanannya. Dalam hal ini, Jeggboy&Girl ini adalah satu-satunya aplikasi yang bisa mengetahui siapa yang menjadi customernya.
“Kalau di aplikasi seperti Gofood atau Grabfood tidak diketahui customernya, karena bersifat terstruktur. Sedangkan Jeggboy&Girl bersifat sederhana melalui mekanisme whatshapp, kemudian diteruskan ke driver,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemilik Jeggboy&Girl, Sri Sahono, dalam sambutannya, melaporkan perkembangan Jeggboy&Girl hingga saat ini. Jeggboy&Girl adalah salah satu binaan Dinas Pariwisata Kota Salatiga.
“Kami laporkan Jeggboy&Girl sudah berjalan selama 7 tahun. Per hari ini, driver kami berjumlah 240 aktif. Di 2022, ada 16.683 konsumen yang pernah order di Jeggboy&Girl. Hal itu mencatatkan, pembukuan transaksi hampir Rp. 37 Miliar yang hanya di Kota Salatiga. Setiap harinya, ada 300 UMKM, serta pelaku usaha yang bertransaksi dan mampu mencatatkan transaksi hampir 1000 transaksi per hari,” pungkasnya.
Koresponden : Bagas