Kabupaten Brebes – Banjir yang terjadi di Kecamatan Brebes tepatnya di Desa Terlangu dan Kedungtukang menyisakan kesedihan bagi warga masyarakat setempat. Pasalnya kedua desa ini, rumah warga tergenang air kiriman air dari sungai Pemali yang melimpas dan kebocoran tanggul.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Paramitha Widya Kusuma langsung turun ke lapangan untuk menyambangi warga yang terdampak banjir dan membagikan sejumlah logistik, Sabtu (19/11/2022).
Paramitha mengatakan, pihaknya selain hari ini membagikan logistik bagi para korban banjir, ia telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Brebes untuk segera melakukan tindakan cepat menanggulangi banjir susulan yang merendam pemukiman warga.
“Untuk itu, yang saya lakukan saat ini menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir. Di samping pula, melakukan koordinasi untuk suplai air bersih bagi warga,” kata Paramitha saat meninjau banjir di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari.
Paramitha juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap ancaman bahaya banjir susulan akibat curah hujan dengan intensitas tinggi masih dimungkinkan sewaktu-waktu bisa menerjang wilayah Brebes.
“Sungai Pemali sewaktu-waktu masih bisa meluap kembali akibat curah hujan yang tinggi. Saya menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dan tetap berhati-hati jika sewaktu-waktu datang banjir susulan,” ucap Paramitha.
Sementara, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Brebes, Rizky Ubaidilah meminta kepada dinas terkait untuk segera melakukan penanganan tanggul kritis.
“Tanggul kritis di sejumlah titik untuk segera ditangani. Upaya ini secepatnya perlu dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir susulan akibat intensitas hujan besar yang melanda wilayah Brebes,” pungkas pria yang akrab disapa Uki saat mendampingi Paramitha.
Sementara, banjir besar akibat luapan Sungai Kaligondang anak dari Sungai Pemali, menggenangi wilayah Dukuh Bayur, Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
Terpisah, di Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, terjadi bencana alam tanah longsor, jembatan putus, dan beberapa rumah roboh akibat wilayah Brebes Selatan itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Kemudian di Dukuh Karangpoh RT. 02 RW. 10, 4 rumah warga roboh akibat pergerakan tanah longsor dari atas bukit ke perkampungan, yakni rumah milik Wagimin, Sarman, Doko, dan Jono. Total kerugian ditaksir mencapai Rp. 130 juta. Sedangkan di RT. 01 RW. 10, 2 rumah warga terancam longsor (Waryo dan Ratinem).
Selanjutnya longsor tebing di Dukuh Nyangkokot Cinanas yang dipicu debit air di Sungai Nyangkokot melimpah. Selain material tanah dan batu, batang pinus juga ikut terbawa longsor sehingga menutup akses jalan warga.
Seperti yang terjadi di delapan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Brebes, ratusan rumah terendam banjir, masing masing Jatibarang, Wanasari dan Kecamatan Brebes. Di Kecamatan Jatibarang, dua desa yakni Kedungtukang dan Bojong terendam banjir akibat limpasan Sungai Pemali. Ketinggian air di dua desa ini mencapai 50-150 centimeter.
Untuk Kecamatan Wanasari yang mana Paramitha Widya Kusuma datangi. Beberapa desa yang terdampak banjir adalah Lengkong, Glonggong, Sisalam, Jagalempeni dan Sawojajar. Di Kecamatan Wanasari disebabkan luapan dan limpasan Sungai Pemali.
Kemudian, ratusan rumah warga yang terendam banjir di Kecamatan Wanasari, yakni di Desa Sawojajar. Banjir akibat air luapan sungai menggenangi kompleks Perumahan Nelayan dan pasar desa. Laporan pukul 15.00 WIB tadi, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 100 cm.
Menurut Kepala BPBD Brebes, air sungai mulai naik sejak Sabtu dini hari dan menggenangi rumah rumah warga pada siang harinya.
Hingga pukul 21.45 WIB, untuk banjir di Desa Sawojajar masih tinggi. Belum ada tanda-tanda akan surut. Air masih melimpas dari Sungai Nipon ke permukiman warga.
Koresponden: RiRi