Kabupaten Banyumas – Bupati Banyumas, Achmad Husein bersama Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, Ketua DPRD Banyumas, dr. Budhi Setiawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Rony, Hartawan, serta pejabat lainnya, melakukan penanaman kantong semar (Nephentes Adrianii), yang merupakan tanaman Endemik Gunung Slamet. Kegiatan dilaksanakan di lereng Gunung Slamet selatan, kawasan Baturraden Adventure Forest (BAF), Rabu (23/2/2022).
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas, bersama Mahupa, mahasiswa pecinta alam Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku) Purwokerto. Acara penanaman tanaman Endemik tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di wilayah Kab. Banyumas.

Acara peringatan HPN berlangsung selama 2 hari di Baturraden Adventure Forest (BAF). Sebelum penanaman kantong semar, PWI menggelar Diskusi Konservasi, di Gunung Slamet pada Jumat 25 Februari 2021. Acara tersebut juga didukung penuh oleh Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Kantor BI Purwokerto, BAF dan lain sebagainya.
Dalam giat tersebut, Bupati Banyumas, Achmad Husein mengapresiasi PWI dan Mahupa atas inisiasi yang dilakukan untuk menyelamatkan kantong semar dari kepunahan. Pihaknya menyatakan siap bekerjasama dengan Mahupa dalam menyelamatkan kantong semar.
“Di Lokawisata Baturraden sedang dibangun Taman Botani. Nantinya, tanaman kantong semar juga dapat ditempatkan di sana, sehingga para pengunjung mengetahui bahwa di Gunung Slamet ada tanaman Endemik kantong semar atau Nephentes Adrianii,” jelasnya.
Sementara itu, Pegiat konservasi kantong semar dari Mahupa Unwiku, Rizki Nurzamali mengatakan, status Nephentes Adrianii masuk dalam kategori langka. Status kelangkaan species Nepenthes Adrianii termasuk dalam Convention on International Trade of Endangered Species (CITES) terdapat apendiks I dan II, yaitu tanaman ini tergolong hampir punah dan langka. Tanaman ini masuk dalam kategori dilindungi, sehingga perlu adanya pelestarian. Terlebih, untuk spesies ini, di alam hanya tersisa sekitar 2.600 saja, kebanyakan di lereng Gunung Slamet.
“Ancaman terbesarnya adalah dicuri oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Pasalnya, jenis kantong semar ini juga banyak diperjualbelikan di market place dengan harga Rp. 100 ribu hingga Rp. 150 ribu per tanaman. Atas kondisi seperti inilah, kami difasilitasi BAF untuk membuat tempat pengembangbiakan kantong semar. Kami melakukan perbanyakan. Dari sekitar 300 tanaman, ada 50-an tanaman yang mati. Selebihnya, jika sudah cukup besar, kami kembalikan ke alam, seperti yang dilakukan hari ini,” ungkapnya.
Ketua PWI Banyumas, Lilik Darmawan mendukung penuh upaya konservasi yang dilakukan oleh Mahupa. Salah satu bentuk dukungan PWI adalah dengan mengajak stakeholders yang ada di Banyumas untuk melakukan penanaman. Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Perwakilan BI Purwokerto bersama pejabat lainnya ikut melakukan penanaman. Hal ini penting, agar Pemerintah nantinya juga ikut andil dalam melestarikan, salah satu keanekaragaman hayati yang ada di Gunung Slamet. Dengan melestarikan kantong semar, maka akan menjaga lingkungan yang ada di lereng Gunung Slamet.
Ketua DPRD Banyumas, dr. Budhi Setiawan juga menyambut baik kerja sama antara PWI, pecinta alam, Pemkab, serta semua pihak yang ikut serta dalam melestarikan dan mengkonservasi kantong semar.
Sedangkan, Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Rony Hartawan menyampaikan, saat ini terus didorong ekonomi hijau. Maka dari itu, penting untuk terus menjaga lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga ekosistem lingkungan, sekaligus mengurangi dampak pemanasan global.
Koresponden : Rizka Uly