
Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita menyambut kunjungan Executive Director Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)-UNESCO C2C, Prof Ignas Sutapadi, di Balai Kota Semarang, Jumat (22/3/2024). Prof. Ignas Sutapa memuji program penanganan stunting di Kota Semarang.
Menurutnya, upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ini bisa menjadi role model bagi penanganan stunting tingkat nasional.
Mbak Ita menyebut jika sampai Februari 2024 kasus stunting di Kota Semarang masih di angka 857 kasus. Angka itu sudah turun drastis di mana satu tahun sebelumnya terdapat 1.340 kasus.
Dirinya juga menekankan kepada jajarannya untuk selalu membuat perencanaan atau inovasi-inovasi, agar tahun 2024 ini status stunting di Kota Semarang bisa zero atau nol kasus.
“Kami punya cita-cita, pandangan, perencanaan, dan inovasi di Kota Semarang ini bisa menjadi atau diimplementasikan ke tingkat lebih tinggi, dengan memakai sistem digitalisasi sebagai pemacu proses-prosesnya. Dan saat ini penurunan angka stunting di Kota Semarang sangat drastis,” terangnya.
Koresponden: Yusuf