Berlakukan PPKM Level 4, Bupati Yuni Fokuskan 3T

0

Kabupaten Sragen – Pemberlakuan Pembataasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kab. Sragen naik level, dari yang sebelumnya menerapkan Level 3, kini menjadi Level 4. Hal tersebut selaras dengan Instruksi Mendagri Nomor. 24 Tahun 2021, yang menyatakan, bahwa Kab. Sragen masuk PPKM Level 4, mulai 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021 mendatang.

Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan langsung mengenai perubahan level tersebut usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, terkait penanganan Covid-19 selama perpanjangan PPKM level 4, di Command Center Pemkab Sragen, Senin (26/7/2021).

Mbak Yuni sapaan akrab Bupati Sragen menyampaikan, peningkatan level itu diantaranya karena adanya kebijakan aglomerasi. Termasuk aglomerasi Solo Raya masuk PPKM Darurat Level 4. Mbak Yuni menambahkan, wilayah se-Solo Raya juga sepakat, bahwa penanganan Covid-19 ini tidak lagi tingkat Kab/Kota, melainkan langsung se-wilayah Aglomerasi.

Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, Mbak Yuni menyampaikan, apabila Menteri Kesehatan menyatakan siap terkait keinginan semua daerah yang ada di Solo Raya untuk melakukan penanganan bersama. Termasuk dalam hal ketersediaan vaksin Covid-19, agar laju pencapaian vaksinasi semua daerah bisa seragam. Sebab, saat ini posisi cakupan vaksinasi Sragen masih di angka 20 persen.

“Terkait penerapan PPKM Level 4 di Sragen, yang kami lakukan pada satu pekan ke depan tidak banyak berubah. Kami masih akan terus konsisten melakukan 3 T, yaitu, Testing, Tracing dan Treatment. Testing, dengan target positiuity mingguan untuk Sragen yaitu, 1.905 orang. Tracing, dilakukan dengan target mencapai lebih dari 15 kontak erat per kasus konfirmasi. Sedangkan, Treatment, perlu dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan berat gejala,” papar Mbak Yuni, yang juga Kader PDI Perjuangan Sragen.

Mbak Yuni menambahkan, berkaitan dengan penanganan warga terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala, Mbak Yuni masih mengharapkan, dapat dilakukan isolasi terpusat. Sejauh ini fasilitas isolasi terpusat belum terisi maksimal, karena baru 50 persen. Hal itu terjadi karena masyarakat lebih senang melakukan isolasi di rumah. Jangan sampai masyarakat justru semakin takut. Saat ini masih ada kecenderungan masyarakat yang tidak jujur, apabila dirinya sakit. Sebab, masyarakat takut, apabila dibawa ke Technopark.

Koresponden : Rafif Abrar S – Rafif Qais A

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here