
Kabupaten Banjarnegara – Bencana tanah longsor melanda Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara pada Minggu (16/11) sekitar pukul 14.30 WIB. Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dan memicu pergerakan tanah dari tebing setinggi sekitar 100 meter, kemudian menerjang permukiman warga, Rabu (18/11/2025).
Peristiwa tersebut mengakibatkan 45 rumah tertimbun, 2 warga meninggal dunia, dan 27 orang masih dalam pencarian. Sebanyak 931 warga telah dievakuasi ke lokasi aman, sementara kerusakan material juga menimpa area persawahan dan perkebunan. Warga yang mengalami luka-luka telah mendapat penanganan medis di RSUD Banjarnegara dan Puskesmas Pandanarum.
Sebagai bentuk respons cepat, PDI Perjuangan Banjarnegara mendirikan posko dan dapur umum di lokasi terdekat dari area terdampak. Upaya ini dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara Nuryanto bersama Ketua PAC Wanayasa Sri Haryati dan Ketua PAC Pandanarum Edy Rayut.

“Posko dan dapur umum ini merupakan bentuk kepedulian PDI Perjuangan Banjarnegara terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. Posko akan menjadi pusat koordinasi antar kader dan masyarakat, sedangkan dapur umum menyediakan makanan setiap hari bagi warga yang kehilangan tempat tinggal atau kesulitan memasak,” ujar Nuryanto.
Sementara itu, Edy Rayut menyampaikan bahwa luasnya dampak longsor menyebabkan warga harus mengungsi di beberapa lokasi.
“Warga mengungsi di Pendopo Kecamatan Pandanarum, rumah-rumah penduduk di Dukuh Pelalar, Gedung Haji, dan GOR Desa Pringamba, serta GOR Desa Beji,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dapur umum yang dikelola PDI Perjuangan menyiapkan makan siang dan malam bagi sekitar 200 pengungsi di GOR dan Gedung Haji Desa Pringamba.
Pemerintah daerah telah menetapkan status siaga darurat dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dengan dukungan BNPB, Kemenko PMK, Kemensos, Kemenkes, Basarnas, dan unsur TNI-Polri.
Upaya penanganan masih terus berlangsung, termasuk pencarian warga yang dilaporkan hilang serta pendataan kerusakan material.
Koresponden: Dedi Sulaiman














