Kabupaten Kebumen – Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kebumen, Bambang Sutrisno menghadiri rapat bertajuk Forum Perangkat Daerah 2022. Kegiatan tersebut diselenggarakan di ruang rapat Bappeda secara luring dan daring, Selasa (15/2/2022).
Hadir dalam acara ini, Sekda Kabupaten Kebumen, H. Ahmad Ujang Sugiono, SH, Edi Rianto,ST,MT Kepala Bappeda, Perguruan tinggi, BPS, LSM, Geopark, OPD, dan kecamatan. Bambang Sutrisno hadir bersama anggota Fraksi PDI Perjuangan, Tatag Sajoko.
Bambang yang juga Ketua Komisi D DPRD Kebumen memaparkan terkait disparitas wilayah Kebumen seperti kesenjangan sosial, pengangguran, perbaikan infrastruktur jalan. Selain itu dia juga menyoroti tentang perbaikan infrastruktur jembatan, perumahan layak huni, jambanisasi, penerangan jalan kampung dan ketersediaan angkutan ke desa.
“Banyak yang perlu diberikan perhatian serius, khususnya penanganan infrastruktur sebagai isu strategis. Tanpa pembenahan infrastruktur, maka daerah sulit berkembang dan kesejahteraan masyarakat sulit tercapai,” jelasnya.
Bambang juga memaparkan terkait PAD di Kebumen. Menurutnya, konsep yang diharapkan pada tahun 2023 ada kajian dari Bappeda kaitannya dalam ketersediaan energi dan kemiskinan. Disamping itu kebutuhan jaminan investor juga perlu diperhatikan antara lain dengan keamanan, infrastruktur, perijinan tataruang dan pajak.
“Keterkaitannya dengan hadirnya investor, penanganan kemiskinan dan pengangguran, salah satunya adalah upaya pembangunan PLTS (pusat listrik tenaga surya) sebagai industri baru terbarukan di pesisir selatan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, dipaparkan pula angka indeks daya saing daerah (IDSD). Ini sebagai refleksi kemajuan dan kemandirian Kebumen. Pada tahun 2021 mencapai 3,1253 (kategori tinggi), tetapi dibandingkan dengan kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kebumen berada pada peringkat ke-28 dari 35 Kabupaten/kota.
Keunggulan daya saing kabupaten kebumen bersumber dari tiga aspek utama yaitu aspek faktor pasar, aspek SDM, dan aspek penguat. Sementara untuk aspek ekosistem inovasi kebumen masih rendah. Dari 12 pilar IDSD yang masih mendapatkan nilai rendah adalah pada pilar perekonomian daerah, kapasitas inovasi, dan dinamika bisnis.
“Perlu kerja keras untuk memperbaiki kinerja sektor daya saing daerah yang masih rendah,” terangnya.
Koresponden : Red