Kabupaten Karanganyar – Soal protes 25 agen bus ke DPRD yang merasa pemerintah Karanganyar kurang adil karena mengoperasikan terminal itu untuk terminal bus malam sehingga membuat sepi penghasilan agen bus yang menjual tiket bus malam di Karanganyar dan Matesih didukung oleh Ketua DPRD Bagus Selo.
‘’Tinjau ulang pengoperasian terminal itu untuk bus malam yang rata-rata modelnya bus besar milenial itu, dengan bodi high deck. Kerugiannya lebih besar daripada menolong rakyat 4 J yang ada di Jabodetabek dan Bandung yang sesekali masih pulang ke daerahnya,’’ kata Bagus Selo, Sabtu (5/2/3022)
Di samping jalan Karanganyar ke dan dari Jatipuro akan cepat rusak meskipun itu jalan provinsi, namun masyarakat tetap hanya paham jalan itu di Karanganyar, sehingga nama Karanganyar yang jelek jika jalannya rusak.
Selain itu pengoperasian terminal kelas menjadi tempat mangkal bus malam itu menyalahi aturan. Jika sekitar 12 bus tiap hari mangkal di sana, tempatnya tidak cukup representatif sehingga jika rusak lagi-lagi Karanganyar yang dicap jelek.
Ketiga pengoperasian bus sampai Jatipuro itu mematikan moda transportasi lainnya seperti bus mini dan angkot yang sudah kembang kempis karena anak sekolah diantar dan tidak naik angkutan umum. Sehingga tinggal penumpang bis malam, jika itu diambil bus yang masuk Jatipuro, habis sudah penumpang mereka.
Sehingga keberuntungan Pemkab dengan membuka terminal Jatipuro itu hanya menjaring 200-an penumpang bus malam yang lari ke Wonogiri dan Sukoharjo. Dan itu bisa disiasati dengan angkot yang banyak untuk menjaring mereka agar tetap naik dari Karanganyar dan menyediakan agen tiket di wilayah tersebut tapi tetap naik dari Karanganyar.
‘’Agen bus yang ada di Jatipuro bisa bekerja sama dengan angkot atau bus mini untuk mengangkut calon penumpang bus malam dari wilayah 4 J ke terminal Karanganyar. Itu sangat mendukung transportasi lain,’’ imbuh Bagus Selo yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Karanganyar tersebut.
Bagus Selo mengimbau Pemkab Karanganyar untuk mengkaji ulang pengoperasian terminal Jatipuro itu sebab kerugiannya untuk Karanganyar banyak, dibanding keuntungannya yang tidak seberapa.
Tentang kepulangan ribuan warga Karanganyar dari Jabodetabek yang disponsori parpol tertentu untuk meraih simpati dan dukungan ke parpol tersebut saat pilkada atau pemilu, Bagus Selo hanya enteng menjawab, kalau memang tokoh itu memiliki uang banyak untuk memobilisasi warga Karanganyar di Jabodetabek disilahkan. Dengan demikian maka mereka perlu berkirim surat butuh terminal yang membawa mereka sampai ke terminal Jatipuro, dan itu disanggupi oleh 12 PO Bus malam yang membuka rute Jabodetabek-Jatipuro.
Koresponden : RS