Kabupaten Wonogiri – Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua, Azalea Puteri Utami bersama Anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Sadriyanto melakukan pemantauan langsung pelaksanaan bronjongisasi di Dusun Marekan, Desa Pule, Selogiri yang kini sedang berlangsung, Jumat (28/7/2023).
Bronjongisasi merupakan pemasangan anyaman kawat yang membentuk lubang segi enam yang diikat kuat-kuat yang berisi batu, beton, atau tanah dan pasir yang disebut bronjong atau gabion. Karena sifatnya yang keras sering dimanfaatkan untuk mencegah tanah longsor di daerah-daerah tebing dan aliran sungai yang rawan longsor.

Azalea mengatakan bronjongisasi ini merupakan salah satu program dari Mas Jekek dalam upaya mengantisipasi tanah longsor ke sungai yang dapat mengakibatkan jalan rusak serta aliran air sungai jadi terhambat. Selain itu juga untuk mengantisipasi bahaya longsor yang kemungkinan mengancam para petani setempat yang memiliki kebun dan sawah di sekitar sungai, serta dapat mengurangi terkikisnya tanah pada tanggul sungai oleh air.
“Tentu kita perlu melakukan perawatan di daerah sekitaran aliran sungai, memastikan bahwa aliran sungai dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang dapat menyebabkan meluapnya air di aliran sungai tersebut. Satu hal yang patut untuk diperhatikan adalah kondisi tanggul atau pinggiran aliran sungai. Aliran sungai yang deras dapat menyebabkan tergerusnya aliran atau tanggul sungai, utamanya di daerah belokan aliran sungai,” ujar Azalea.
“Untuk itu, perlu dilakukan bronjongisasi pinggiran aliran sungai apabila tanggul sungai sudah terlihat dalam kondisi tidak baik, misalnya ada retakan-retakan. Membiarkan retakan-retakan itu tentu sangat membahayakan dan mengancam keselamatan warga sekitar. Kawat bronjong adalah solusi yang tepat untuk menjaga pinggiran aliran sungai tetap dalam kondisi baik,” lanjutnya.
Bronjongisasi tersebut dikerjakan secara gotong-royong oleh masyarakat Dusun Marekan, Desa Pule. Kegiatan yang dilakukan adalah mengisi bronjong dengan batu-batu cadas yang berguna untuk memperkuat tebing dan perkuatan tanggul yang longsor. Azalea sangat mengapresiasi warga tersebut, lantaran memiliki semangat gotong royong dalam membangun desa.
“Tidak ada pekerjaan yang susah dikerjakan selagi kita bersama-sama, hanya dengan semangat kebersamaan semua ini akan mampu kita selesaikan,” terangnya.
Pada kesempatan itu pula, Azalea melakukan dialog santai dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, serta masyarakat setempat. Berbagai masukan dan komitmen untuk menjaga keamanan dan kerukunan antar warga disampaikan oleh masyarakat kepadanya.
Koresponden: Firfeb