Ari Sumantri: Bersih Dusun Adalah Ungkapan Rasa Syukur

0
Foto: Ari Sumantri Menghadiri Acara Bersih Dusun

Kabupaten Wonogiri – Bagi masyarakat Kecamatan Eromoko, Bersih Dusun menjadi kewajiban yang harus diselenggarakan bersama, mengingat menjadi bentuk rasa syukur mayarakat atas limpahan nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Bersih Dusun, sebelumnya telah digelar turnamen bola voli semi open yang diikuti oleh tim dari berbagai daerah di luar Kecamatan Eromoko. Kemudian puncak acara Bersih Dusun tersebut diselengarakan di Dusun Sidowayah, Desa Ngandong, Minggu (2/10/2022).

Foto: Penampilan Seni Tayub dalam Acara Bersih Dusun

Ari Sumantri, Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri Fraksi PDI Perjuangan hadir langsung di tengah masyarakat bersama warga Dusun Sidowayah. Kehadirannya tersebut tentu mendapatkan simpati masyarakat, terbukti dengan penampilan Seni Tayub yang menyambut kedatangannya,

“Kegiatan ini berlangsung berkat gotong royong seluruh warga masyarakat Sidowayah karena kesadaran serta bentuk cinta mereka kepada Dusun Sidowayah sehingga terwujud turnamen bola voli juga hiburan seni tayub ini,” papar Sukoyo, warga Dusun Sidowayah sekaligus Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Ngandong

Kegiatan malam Bersih Dusun tersebut diawali dengan sambutan oleh Sekretaris Desa Ngandong kemudian dilanjutkan sambutan langsung oleh Ari Sumantri yang dengan luwes menyampaikan berbagai pencapain program yang sudah terwujud di tengah-tengah masyarakat

“Kami sampaikan kepada warga atas program yang sudah terwujud dan masih dalam progres supaya masyarakat lebih paham ketika sinergitas itu ada program dapat terus berkelanjutan dengan semangat Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri,” tegas Ari Sumantri yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Wonogiri sekaligus ketua PAC PDI Perjuangan Eromoko.

Acara ini diikuti oleh seluruh lapisan warga masyarakat Desa Ngandong mulai dari anak-anak hingga orang tua. Karena Bersih Dusun ini berlangsung setiap tahun, maka antusias warga masyarakat begitu besar. Hal ini juga sekaligus menjadi cara warga Desa Ngandong dalam melestarikan tradisi Jawa yang sudah mulai ditinggalkan.

Koresponden : Firfeb

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here