Kabupaten Jepara – Hari Selasa (20/06/2023), bertempat di Kafe Kopi Andany telah dilakukan kegiatan sosialisasi budidaya Lebah Klanceng dari Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah 2 kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Budidaya Klanceng Jepara.
“Lereng Muria di daerah Jepara merupakan daerah dengan kawasan hutan yang luas. Terdapat beraneka ragam pepohonan dan bunga-bunga yang merupakan kesukaan Lebah Klanceng karena lebah ini mempunyai karakteristik senang hidup di daerah lembab dan alam segar dengan oksigen yang melimpah,” ujar Andang.
Dengan demikian, diharapkan olehnya dapat dimanfaatkan oleh Paguyuban Budidaya Klanceng untuk menjadi tempat paling tepat guna membudidayakan Lebah Klanceng yang nantinya mampu menghasilkan Madu Klanceng secara maksimal.
Madu Klanceng merupakan madu yang dihasilkan dari lebah bukan penyengat sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda dibanding madu pada umumnya. Sarang Lebah Klanceng berbentuk seperti pot atau kendi bulat yang melintang secara horizontal.
Selain madu, Lebah Klanceng juga menghasilkan Bee Pollen dan Propolis yang sering diolah menjadi produk kesehatan karena memiliki manfaat bagi manusia. Bee Pollen adalah butiran tepungsari bunga jantan yang merupakan makanan tambahan bagi lebah, sedangkan Propolis adalah lem lebah untuk melindungi sarang dari serbuan predator.
“Sehingga memang budidaya Lebah Klanceng merupakan prospek yang menjanjikan. Permintaan madu termasuk Madu Klanceng sangat banyak di pasaran, sedangkan produksi minim. Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Boleh jadi, suatu saat Madu Klanceng ini bisa dipakai sebagai oleh-oleh wisatawaan di Jepara dengan label Madu Klanceng Asli,” sambung Andang.
Oleh karenanya, politisi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Jepara itu mendorong agar seluruh rekan-rekan paguyuban tetap konsisten. Demikian, karena ia mengetahui betal, memulai suatu hal itu memang tidak mudah, tetapi menjaga kontinuitas itu jauh lebih sulit.
“Oleh karena itu, mari kita memulai kegiatan budidaya ini dengan niat bukan tentang materi semata, melainkan juga kita niatkan untuk menjaga ekosistem. Alam sudah berkontribusi dengan menyediakan segala kebutuhan manusia, tugas kita merawat dan melestarikannya untuk kemudian bisa diwariskan untuk anak cucu kita,” tandas Andang.
Koresponden : Agus Budianto – Riyan