Kota Semarang – Polemik stunting menjadi salah satu fokus program kerja bagi pasangan Bupati – Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan Arifah. Tercatat, 100 hari kerja pasca dilantik, keduanya membuat langkah konkret yang benar-benar diaktualisasikan oleh dinas serta stakeholder terkait.
Data yang berkenaan dengan stunting dianalisa secara cermat oleh jajaran dinas melalui rapat koordinasi dengan bupati-wakil bupati. Setelahnya, setiap anak yang masuk katagori stunting langsung diintervensi kebijakan khusus, seperti pemberian makanan tambahan dengan kebutuhan gizi yang terukur.
Tak hanya itu, seluruh ibu hamil di wilayah Kabupaten Semarang turut mendapat pendampingan dari pemkab. Ini tidak terlepas dari upaya menjaga imunitas serta gizi bayi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Ngesti Nugraha dalam keterangannya mengatakan, tidak boleh ada satupun bayi maupun ibu hamil di Kabupaten Semarang yang tidak mendapatkan layanan kesehatan memadai.
“Sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas, utamanya percepatan penurunan stunting,” paparnya.
Adapun pelaksanaan di lapangan, pemkab tidak bekerja sendirian, mereka dibantu oleh kader Posyandu yang telah mendapatkan pelatihan. Ini menjadi langkah taktis untuk turut menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam mengentaskan masalah stunting.
Tim Editor