PILKADA SERENTAK: Kemenangan Pilkada Demi Memperkuat Tenaga Rakyat Marhen

0
Bambang Hariyanto Baharudin

Berbarengan dengan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah
2018, tujuh daerah di Jawa Tengah secara serempak juga sedang melaksanakan pemilihan bupati/walikota. Ketujuh daerah tersebut adalah: Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kudus, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. Dalam konstelasi Pilkada Kabupaten/Kota tersebut, rata-rata calon yang diusung PDI Perjuangan berkoalisi dengan sejumlah partai. Khusus untuk Kota Tegal, PDI Perjuangan mengusung calon sendiri tanpa koalisi.

Meski sibuk menghadapi Pilgub Jateng, DPD PDI Perjuangan Jateng tetap njagani Pilkada di tingkat Kabupaten/Kota. “Pemilihan bupati atau walikota tetap menjadi fokus utama. Ujung tombak utamanya adalah seluruh jajaran DPC hingga ke anak ranting. Fungsi DPD mendukung dan melakukan supervisi,” ungkap Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Baharudin. Masih menurut Bambang Baharudin, dari tujuh daerah yang sedang melaksanakan proses Pemilihan Bupati/Walikota, PDI Perjuangan Jateng menargetkan kemenangan 4 (empat) calon inkumben.

Strategi utama DPD PDI Perjuangan Jateng untuk memenangkan pasangan yang diusung dalam Pemilihan Bupati/Walikota adalah mensolidkan struktur partai. “Jika partai solid maka bisa dikatakan 50% kemenangan sudah di tangan. Selanjutnya, pergerakan partai didedikasikan untuk mengkampanyekan Calon, dengan segala kelebihannya baik secara personal maupun Program untuk menggalang dukungan masyarakat,” ujar Bambang Baharudin.

Mengapa kemenangan Pilkada menjadi begitu penting? Bagi PDI Perjuangan kemenangan Pilkada adalah sebuah pintu masuk untuk
mengelola anggaran agar bisa dipergunakan untuk menjalankan amanat Bung Karno, yakni: “memperkuat tenaga kaum Marhen”. Kemenangan Pilkada tidak didedikasikan semata-mata untuk sekadar merebut kekuasaan dan kejayaan personil yang dicalonkan atau diusung. Kemenangan dalam Pilkada adalah kemenangan kolektif. Begitu pun sebaliknya, kekalahan dalam Pilkada adalah kekalahan kolektif. Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri pernah berpesan, “kader Partai yang menang Pilkada, kemudian menjadi pejabat eksekutif sesungguhnya adalah petugas Partai. Dia harus mengedepankan misi ideologis Partai untuk kesejahteraan rakyat.” Selamat berjuang.