
Kota Semarang – Kota Lama kembali menghadirkan cerita baru. Di Rumah Po Han Kota Lama, para pelaku pariwisata, mahasiswa, dan pegiat budaya berkumpul dalam sebuah bimbingan teknis bertema “Event Nasional sebagai Sarana Penguatan Ekosistem Pariwisata.” Suasana hangat ini menjadi saksi kolaborasi antara Samuel JD Wattimena, Anggota Komisi VII DPR RI, dengan Kementerian Pariwisata.
Acara ini bukan sekadar forum formal. Ada percakapan, ide, dan mimpi tentang bagaimana pariwisata bisa tumbuh dari akar budaya lokal. Mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) ikut memberikan warna dengan pemaparan paper penelitian mereka. Mereka mengangkat potensi wisata yang akrab di telinga masyarakat: pengembangan Taman Lele sebagai ruang wisata keluarga, Lawang Sewu sebagai ikon sejarah yang terus hidup, hingga Rumah Rindu yang menawarkan kekuatan wisata kuliner dengan nuansa lokal.

Bagi Samuel JD Wattimena, pariwisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi tentang ekosistem yang saling menguatkan. “Event nasional harus menjadi sarana untuk mendorong kolaborasi, bukan hanya antara pemerintah dan swasta, tapi juga dengan generasi muda yang punya kreativitas tanpa batas,” ujarnya di hadapan peserta.Para pelaku dan penggiat pariwisata yang hadir menyambut antusias. Diskusi pun berkembang, mulai dari strategi promosi berbasis digital, penguatan identitas lokal, hingga bagaimana menjaga keberlanjutan destinasi agar tidak kehilangan ruh budaya.
Di akhir acara, Rumah Po Han lebih dari sekadar tempat. Ia menjadi ruang pertemuan ide—antara mereka yang sudah lama bergiat di lapangan dan mereka yang baru belajar mencintai pariwisata dari ruang akademik. Dari sinilah, harapan tumbuh bahwa Semarang dan kota-kota lain bisa semakin kuat dalam membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal.
Tim Editor.