Kota Semarang — Sorak sorai kemeriahan terdengar di kawasan Taman Nangka, Lamper Kidul, Kota Semarang, saat warga RW 02 melaksanakan berbagai lomba dalam rangka memperingati HUT RI ke-80, Minggu (24/8). Rangkaian kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran Samuel Wattimena, Anggota DPR RI Komisi VII dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah, yang turut larut dalam kebahagiaan masyarakat.
Selain lomba-lomba khas perayaan kemerdekaan, acara juga diramaikan dengan stand kuliner dan produk UMKM lokal, serta pembagian doorprize yang menambah antusiasme pengunjung. Kehadiran Samuel Wattimena dalam kesempatan tersebut tidak hanya sebatas menghadiri acara, melainkan juga memberikan dukungan langsung kepada para pelaku UMKM yang ikut berpartisipasi.
Dalam keterangannya, Samuel menegaskan pentingnya peran UMKM dalam menopang perekonomian masyarakat.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Melalui kegiatan seperti ini, kita bisa melihat betapa besarnya potensi yang dimiliki masyarakat dalam menciptakan produk, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan roda ekonomi lokal. Dukungan terhadap UMKM tidak boleh hanya seremonial, tetapi harus diwujudkan dalam kebijakan nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa DPR RI bersama pemerintah terus berupaya memberikan ruang lebih luas bagi UMKM untuk berkembang, termasuk dalam hal akses permodalan, peningkatan kapasitas, hingga promosi produk.
“Saya berharap kegiatan serupa tidak berhenti di satu tempat saja, tetapi bisa menjadi inspirasi di wilayah lain. Kreativitas warga dan semangat gotong royong yang kita lihat hari ini adalah modal besar untuk memajukan ekonomi rakyat,” tambahnya.
Acara di Taman Nangka menjadi bukti nyata bahwa peringatan Hari Kemerdekaan tidak hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk menampilkan potensi lokal. Kehadiran Samuel Wattimena memberikan semangat tambahan bagi warga serta pelaku UMKM untuk terus berkarya dan berinovasi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem UMKM di Kota Semarang, sekaligus menjadi contoh bahwa perayaan budaya dan ekonomi kerakyatan dapat berjalan beriringan.