Kabupaten Pekalongan – Proyek Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan jadi sorotan wakil rakyat. Nilai proyek yang mencapai Rp 6,8 miliar, namun hasilnya dinilai mengecewakan.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan, Endang Suwarningsih saat sidak di Alun-alun Kajen menilai, banyak temuan hal-hal yang tidak jelas. Seperti material proyek yang tidak dibersikhkan usai pembangunan, serta banyaknya tiang lampu yang pembangunannya tidak kokoh.
“Banyak ditemukan hal-hal yang tidak jelas. Seperti ini proyek kalo sudah selesai, ya seharusnya dibersihkan, masak semuanya masih kotor. Bangunannya ya seperti itu. Tiang lampu saja seperti itu, mudah digoyang-goyangkan tidak kokoh, air mancur belum berfungsi termasuk belum berputar replika Qur’annya. Kalau kita ndak ngomong berarti kan ndak diperbaiki,” ujar Endang Suwarningsih, Rabu (4/1/2023).
Endang mengaku Komisi III akan memanggil dinas terkait. Realisasi proyek itu akan ditanyakan di forum resmi. “Kita akan tanyakan ke dinasnya langsung. Ini nilainya Rp 6,8 miliar, bentuknya seperti itu ndak logis. Waktunya juga sudah molor. Namun alun-alun katanya belum dibayar 100 persen itu,” ujar dia.
Disebutkan, di paparan awal, konsep penataan Alun-alun Kajen tampak luar biasa. Siapapun yang melihat akan tertarik. Namun ia mengaku kecewa ketika kenyataan setelah proyek tahap pertama jadi bentuknya seperti itu.
“Estetikanya dari awal di paparan itu luar biasa. Tapi kalau melihat kenyataannya kita belum melihat apa-apa kalau seperti itu,” kata Endang, legislator yang menjabat Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan.
Koresponden: Gus Santo
