Kabupaten Purbalingga – Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kab. Purbalingga pada tahun 2022 bertambah 31 desa, setelah sebelumnya pada tahun 2021 sejumlah 2 desa. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi, melaunching 31 desa tambahan sebagai pilot project DRPPA, di Pendopo Balai Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon, Rabu (14/12/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut, staf ahli bupati, kepala OPD terkait, serta Forkopimcam Kemangkon. Bupati Tiwi juga mengukuhkan 31 Relawan Sapa (Sahabat Perempuan dan Anak), serta menandatangani nota kesepahaman bersama 31 Kepala Desa untuk menjadi pilot project DRPPA.

Bupati Tiwi mengatakan,”perempuan adalah tiangnya bangsa, dan anak-anak adalah aset bangsa. Maka, harus kita jaga, perangi kekerasan dan kesenjangan sosial,” tutur Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Kab. Purbalingga.
Kepada para relawan Sapa, Bupati Tiwi berpesan, agar mensosialisasikan kepada masyarakat berkenaan undang-undang yang melindungi perempuan dan anak korban kekerasan. Pihaknya menambahkan, output dari sosialisasi DRPPA tersebut antara lain, untuk meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah pernikahan dini, serta pemberdayaan perempuan melalui life skill.
“Saya mendorong, agar ada keterwakilan perempuan di pemerintahan, segera bentuk forum anak di setiap desa,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinsosdaldukkbp3a Purbalingga, Pandansari menjelaskan, tujuan kegiatan launching Pengembangan DRPPA ini antara lain, memperkecil kesenjangan terhadap perempuan dan anak, serta menggalang dukungan kepada seluruh stakeholder.
“Kegiatan ini sebagai sosialisasi program DRPPA kepada masyarakat, serta memenuhi hak atas perlindungan perempuan, serta sarana dan prasarana yang ramah anak,” pungkasnya.
Koresponden : Budi Agung P