Kadar Lusman: Komunikasi yang Humanis, Mutlak Bagi Seorang Pemimpin

1
Foto: Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman Memberikan Arahan Kepada PAKKAR

Kota Semarang – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman menghadiri acara Pengukuhan dan Pelantikan Ketua Paguyuban Kampung Karoke Rowosari Atas (PAKKAR) di Gedung Pertemuan RW 06 Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu. Adapun acara ini juga turut dihadiri oleh Polsek Rowosari, camat, lurah, dan seluruh Anggota PAKKAR.

Kadar Lusman menyampaikan apresiasi serta mengucapkan selamat atas dilantiknya Ketua PAKKAR yang baru. Diharapkan ketua paguyuban yang dilantik pada acara ini dapat mengayomi serta membawa kontribusi positif bagi anggotanya dalam berkarya.

Foto: Kadar Lusman Bersama Ketua PAKKAR Terlantik, Polsek, dan Pegawai Pemerintahan

“Seorang leader mempunyai tanggung jawab moral etis, yang paling utamanya adalah mengayomi anggotanya. Ketua dari PAKKAR harus memastikan bahwa seluruh anggotanya merasa terlindungi. Ketua juga harus visioner, bisa memotivasi anggotanya untuk menciptakan karya-karya positif sehingga nanti PAKKAR dapat menunjukkan prestasi yang gemilang,” ungkapnya, Rabu (23/11/2022).

Lebih lanjut, Kadar Lusman memberikan wejangan kepada ketua yang baru terlantik tersebut untuk senantiasa menjaga citra positif dari PAKKAR serta merespon berbagai isu-isu negatif dengan cara moderat. Baginya, menjadi pemimpin paguyuban berarti harus mempunyai kesabaran revolusioner, tidak boleh bertindak tanpa pertimbangan yang komprehensif.

“Dunia entertainment kadang mendapat stigma negatif dari beberapa kelompok masyarakat, tapi jadikan hal tersebut sebagai tantangan bahwa PAKKAR bisa membuktikan paguyuban ini mampu memberikan dampak positif bagi anggota dan lingkungan sekitarnya. Isu-isu negatif boleh direspon, tapi yang utama jangan sampai menciptakan disharmoni sosial. Ketua PAKKAR harus punya pendekatan yang harmonis dalam berkomunikasi baik di lingkup internal maupun eksternal,” terangnya.

Terakhir, Kadar Lusman juga menegaskan bahwa setiap paguyuban tentu dalam perjalanannya harus berinteraksi dengan realitas kehidupan masyarakat di sekitarnya. Supaya kegiatan PAKKAR dapat terus terlaksana, maka pengurus harus mampu membangun komunikasi yang humanis dengan RT, RW, maupun Polsek setempat.

“Budaya yang harus kita jaga adalah kulo nuwun, tidak boleh kemudian arogan. Jaga komunikasi yang humanis dan erat dengan RT, RW, maupun pihak keamanan, yakni Polsek. Ketika kita memperhatikan tata nilai yang berlaku di masyarakat, maka eksistensi paguyuban ini saya yakin akan diterima dengan baik. Paguyuban, termasuk PAKKAR adalah bagian dari masyarakat yang saling mengisi ruang-ruang interaksi, ketika keduanya berjalan beriringan saya yakin tidak akan pernah tercipta polemik,” tandasnya.

Koresponden : Wisda – Didik

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here